SPILL

1.3K 231 11
                                    

Aku mau kasih sedikit bocoran, biar kalian gak terlalu bingung. Simak baik-baik! Ini bisa dibilang flashback.

~•~
[JISOO]

Plakk!


Suara tamparan itu terdengar cukup keras. Jisoo melihatnya sendiri, kedua orangtuanya bertengkar hebat tepat di hari ulang tahunnya.

"IYA SAYA SELINGKUH TERUS KENAPA!?" seorang wanita, yang merupakan ibu dari Jisoo tengah membentak dan memaki suaminya.

"Kamu sama sekali gak ngehargain saya sebagai suami kamu!" balas pria paruh baya berbadan kekar.

"Loh kamu kan yang selingkuh duluan dari aku? Aku tau kamu sering bawa cewek ke kantor! Gak salah lah aku ngelakuin hal yang sama. Pacar aku yang sekarang bahkan lebih pengertian dari kamu, lebih kaya lagi! Pokoknya saya mau kita cerai. Jisoo ikut sama saya!"

Jisoo menutup telinganya dan menunduk sembari menahan airmatanya yang perlahan membasahi pipinya. Dada Jisoo sesak, sakit sekali menahan emosi yang Jisoo rasakan. Jisoo ingin marah dab berteriak pada orangtuanya, tapi ia tahan untuk tidak mencampuri urusan orangtuanya.

"Jisoo juga anak saya, kamu punya hak apa merebut anak dari ayahnya!?"

"Memangnya kamu bisa jaga Jisoo? Saya gak percaya! Saya juga ibunya. Saya yang melahirkannya, untuk apa kamu menanyakan hal itu padahal kamu tahu saya lebih berhak atas anak saya?" pekik Yoona, ibu kandungnya Jisoo.

Yoona menarik tangan Jisoo yang bersembunyi dibalik tangga. Jisoo sudah cukup dewasa untuk mengerti keadaan keluarganya yang saat ini. Hancur.

Saat itu Jisoo masih kelas 1 SMA. Walaupun sudah kelas 1 SMA, bukankah akan tetap meninggalkan bekas luka di hati dan ingatannya? Itulah yang membuat Jisoo semakin tidak peduli dengan perasaan orang lain. Jisoo pernah diabaikan.

Jisoo memberanikan diri untuk melawan, "Dulu mama selalu pergi-pergi sama pacar baru mama dan gak peduli soal aku. Bahkan pas aku sakit, mama gak pernah ada buat aku. Emang salah aku apa sampai papa sama mama aja keliatan kayak nelantarin aku. Aku selama ini berusaha buat jadi anak yang baik, bisa dibanggain sama kalian berdua, tapi ini balesan yang Jisoo dapet? Aku iri. Iri sama temen-temen yang lain. Orangtua mereka peduli sama mereka dan bisa memperhatikan anaknya. Sedangkan aku? Aku lahir aja kayak kesalahan buat kalian? Apa Jisoo salah? Setelah senua itu terus kenapa sekarang kalian berdua ngerebutin aku? Kenapa sekarang mama narik-narik aku gini? Mama deketin aja anak dari pacar baru mama. Aku gak butuh sosok ibu!"

Tamparan kembali dilayangkan, namun kali ini mengenai wajah cantik Jisoo. Yoona menampar Jisoo dengan keras dan tanpa merespon perlawanan Jisoo, Yoona tetap menarik dan menyeret Jisoo untuk ikut masuk ke dalam mobilnya.


Yoona menyetir dengan emosi meluap. Ia menyetir gila-gilaan dan menerobos apapun yang ada didepannya. Ibunya sudah gila. Sungguh Jisoo benci ibunya, dan disaat bersamaan Jisoo takut dengan aura dominan yang dimiliki ibunya.

~•~

[Taehyung]

Saat acara ulang tahun Jisoo, Taehyung melihat-lihat bingkai foto yang ada di ruang tamu besar itu. Banyak sekali foto-foto Jisoo saat masih kecil, namun wajah mungil itu tampak tak asing bagi Taehyung. Taehyung mengenalinya.

"Ternyata itu lo? Cinta pertama gue, yang dari dulu gue suka? Orang yang selama ini gue cari keberadaannya. Orang yang dulu ngasih gue bunga tulip? Ternyata lo Kim Jisoo."

Saat Taehyung kecil, ia hanya memanggil Jisoo dengan sebutan Chichi tanpa sebab, dan bahkan berkata, saat besar nanti Taehyung mau menikah dengan anak bernama Chichi. Chichi adalah nama kecil yang Taehyung berikan. Taehyung juga memberikan nama Chu dan berkata bahwa saat anak perempuan itu sudah besar dan beranjak dewasa, Taehyung akan memanggilnya Chu.

~•~

[JENNIE]

Oh, jadi gini rasanya punya sahabat?

Saat itu Jennie pergi ke cafe dekat sekolahnya, ia memesan ice americano dan menunggu di kursinya. Saat minumannya telah selesai dibuat, Jennie beranjak keluar cafe dan tanpa sengaja, Jennie menubruk seorang gadis berambut hitam legam dan seragam sekolah yang berbeda dengannya.


Karena Jennie tidak sengaja menumpahkan kopi ke seragamnya. Akhirnya Jennie menunduk minta maaf berkali-kali, dan si korban hanya mengatakan kata 'gapapa.'

"Maaf ya kak, gak sengaja seriusan!" Jennie masih memohon maaf karena tidak enakan, masalahnya seragam putih itu jadi ternoda.

"Ah gapapa, santai aja. Aku masih punya cadangan, gaperlu panggil kak, kita seumuran kok. Nama gue Jisoo. Panggil Jisoo aja." Yap Jisoo yang masih berstatus pacar Doyoung dan masih belum pindah dari sekolahnya. (Ini sebelum kejadian ortu Jisoo berantem okayy).

"Eh iya Soo, maaf ya soal tadi. Gue Jennie. Salam kenal... Anak sekolah sebelah." Keduanya tertawa dan tenggelam dalam obrolan mereka.

Dari situlah, persahabatan antara Kim Jisoo dan Jennie Kim dimulai. Berawal dari hal yang tidak disengaja. Terkadang takdir selucu itu, tiba-tiba dipertemukan dengan orang-orang asing yang perlahan dekat dan menjadi pemeran dalam kisah hidup kita.

 Terkadang takdir selucu itu, tiba-tiba dipertemukan dengan orang-orang asing yang perlahan dekat dan menjadi pemeran dalam kisah hidup kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~

Aku spill dikit, tapi udah tau ya soal Chichi dan Chu, terus kenapa Jensoo bisa kenalan. Dan masalah Jisoo gak inget apa-apa, ditunggu chapter selanjutnya.
See youu~

Love is Gone ; VSOO [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang