Gadis cantik yang terjebak perasaan kepada sahabat nya sendiri pada masa SMP dan kemudian dipisahkan oleh jarak pada waktu SMA selama empat tahun dan didekatkan kembali oleh semesta.
Mungkin bagi Nayla semesta tak adil baginya namun bagi Kavin, ia s...
Haiii cerita ini dengan senang hati menerima masukan dan saran ya jadi kalian kalo ada saran atau kalo misalnya ada typo atau kalimat yang kurang tepat kalian bisa koreksi ya dikomen tolong dukungan nya!!!! Selamat membaca ><
****
Nayla sedari tadi sudah tidur dengan kepalanya yang masih bersandar diatas dada Kavin, bahkan sekarang posisinya wajah Nayla sudah berada disela-sela leher Kavin.
Sambil menghirup aroma tubuh Kavin, nafas Nayla sangat teratur, tenang tanpa hambatan sedikit pun sedangkan yang aroma tubuhnya dihirup? Sedang meratapi nasib nya karna nafas Nayla tepat mengenai titik sensitifnya.
"Eghhhh..." Nayla mengerang, bukan! Lebih seperti mendesah.
"Vin, Yaya mau susu," ucap Nayla dengan suara serak.
"Hah? Kan Yaya punya ngapain minta susu lagi?" ucap Kavin sambil terkekeh kecil, ketika wajah Nayla menjadi judes seketika.
"Ishhh! Yaya mau susu Vin," ucap Nayla kesal.
"Gue aja sini yang nyusu sama Yaya, liat tuh udah gede sebelah sekalian dipijet gimana?" ucap Kavin sambil menaikan alisnya sebelah dan dibalas pukulan di dadanya oleh Nayla, sedangkan yang dipukul hanya tertawa terbahak bahak.
"Mau nyusu? Ayo sini kaya berani aja." ucap Nayla sambil merentangkan tangan nya, ingin menantang Kavin tapi sedetik setelahnya Kavin mengeluarkan smirk nya dan langsung menindih tubuh Nayla.
"Aw anjing! Sakit!" ucap Nayla.
Cup!
Bibir Kavin dengan mudah lolos begitu saja mengecup pipi Nayla, sedangkan yang dikecup badan nya menegang seketika. Sepertinya Nayla menyesal telah menantang Kavin, Nayla menarik kata-kata nya yang sebelumnya ia ucapkan.
"Yaya mulut nya kasar..." ucap Kavin dengan suara seraknya sambil mengusap pipi Nayla.