10

714 63 4
                                    

"Jadi kayak gini lo dirumah Lix?"

Felix mengangguk "Orang tua gue orang sibuk. Tapi gak apa udah biasa juga"

"Gue boleh nginap lagi gak" Changbin merutuki perkataannya kok bisa keceplosan. Padahal dia cuman kasihan sama Felix.

"Boleh" sambil ngangguk-ngangguk lucu.

Changbin ngelus dadanya. Untung Felix gak mikir yang berlebihan.

"Lix minta minum"

"Ambil aja. Kok canggung gitu, anggap aja rumah sendiri" titah Felix.

Gimana Changbin gak canggung cuman berdua dirumah. Trus Felix tuh manis lagi, jantung Changbin gak bisa napas (ya iya lah kan yang napas paru-paru). Rasanya Changbin nyesal bisa dekat sama Felix saat ini. Kenapa gak dari dulu coba.

Changbin menggeleng. Kok jadi salting gini di depan Felix.

"Eumm Lix..."

Serasa di panggil Felix menoleh.

"I- itu... Gimana rasanya pacaran sama cowok" Tanya Changbin ragu. Takutnya Felix tersinggung.

Bermula menatap Changbin, Felix jadi menunduk "Kenapa? Mau nertawain gue kayak yang Chan lakuin"

Changbin gelagapan, padahal dia gak ada niatan gitu. Changbin cuman penasaran doang.

"Bukan... Bukan gitu" Changbin garuk-garuk kepala "Penasaran doang" Changbin mikir bentar "Lupain aja, maaf jangan nangis dong"

Felix mendongak "Nangis? Lebay ah" alihnya sambil makan camilan "Lagian kenapa lo penasaran? Mau coba?"

"Eeh gak" Ucap Changbin sambil memalingkan wajahnya.

"Ooh atau jangan-jangan lo-"

"Jangan mikir yang aneh-aneh. Gue masih normal"

"Berarti gue gak normal dong" Felix kembali nunduk. Sedangkan Changbin kembali gelagapan "Eeh gak gitu, maaf"























































"Chan lo lagi ada masalah gak sama Hyunjin?"

Chan beralih menatap Seungmin "Kenapa emangnya?"

"Hyunjin kayak lagi ngindar dari lo" Seungmin natap Chan, mata mereka saling bertemu "Berantem?"

Chan menggelengkan kepalanya "Gak. Ntar juga balik sendiri"

Alis Seungmin berkerut. Seungmin yakin, soalnya dari tadi Hyunjin bersikap gak kayak biasanya.

"Tapi kayaknya emang ada sesuatu sama Hyunjin" Kini Jisung yang angkat suara.

"Maksud lo?"

"Ya gitu. Hyunjin kayaknya tau siapa yang ngasih note di loker gue" Jisung meneguk minumannya "Trus ya kenapa waktu itu dia ngasih pesan suapaya gue hati-hati sama lo" mata Jisung tertuju ke arah Chan.

"G- gue?"

Jisung mengangguk, lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya "Nih buktinya" dan benar saja pesan dari Hyunjin waktu itu masih ada, belum Jisung hapus.

"Kok Hyunjin ngirim pesan kayak gitu ke gue?" Tanya Jisung penasaran.

"Gue gak ngerti"

"Jujur dong Chan. Kalau lo tau sesuatu kasih tau gue lah"

"Gue gak tau"

Jisung menidurkan kepalanya di atas meja. Gimana mau tenang kalau kayak gini terus. Ini temennya gak ada yang tau sesuatu apa, pikirnya.

Veracity [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang