13

640 62 4
                                    

"Ho abis ini kita ke taman dulu, istirahat bentar"

"Mau ke rumah gue aja gak?" Tanya Minho yang ternyata mendapat jawaban iya dari Jisung.

Ntah kapan dan bagaimana prosesnya Minho dan Jisung bisa menjadi teman yang akrab.

Sampai dirumah Minho langsung membuatkan minuman untuk Jisung.

Jisung memandangi seluruh ruangan rumah Minho cukup luas juga.

"Lo tinggal sendiri Ho?"

"Iya"

Jisung menyeringit dirumah seluas ini cuman tinggal sendiri?

"Kok sendiri? orang tua lo mana? Gak tinggal bareng?"

"Gak"

"Kenapa?" Jisung merutuki dirinya "Eh maaf, bukan maksud buat nanya-nanya itu kan priva-"

"Gue gak suka keramaian" Potong Minho yang melihat Jisung gelagapan.

Jisung kaget, gak suka keramaian? Dengan keluarga sendiri?

"Kenapa bengong?"

"Eh gak. Soalnya rumah lo rapi, pasti lo rajin beres-beres. Padahal lo tinggal sendiri"

"Ya gitu deh"

Jisung mengambil minuman yang disajikan Minho barusan sambil mengelap keringat di pelipisnya. Cuaca hari ini lumayan panas.

"Lo mau mandi? Mandi aja kalau mau"

"Emang boleh"

Minho tertawa sampai memicingkan matanya "Kamar mandi ada di ujung sana. Tapi mending mandi di kamar gue aja, lo bisa pinjam baju gue sekalian"

Jisung meng iyakan saran Minho. Kebetulan bajunya juga habis kena keringat, jadi bau keringat.

"Gak papa gue pinjem baju lo?"

"Iya gak papa" Jawab Minho meyakinkan sambil tersenyum ramah "Sini gue anter" Lalu menuntun Jisung ke kamarnya.












































Sedang asik mendengarkan alunan lagu, Minho dikejutkan dengan bunyi bel serta samar-samar suara pintu yang di gedor-gedor. Dengan terpaksa Minho pergi ke bawah untuk membukakan pintu.

"Chan? Silahkan masu-"

"GAK USAH BASA BASI LO BANGSAT!"

Padahal Minho bersikap ramah kepada tamunya.

"Cooldown... Kenapa?"

"Minggir" Chan mendorong tubuh Minho dan segera menuju ruang tamu, tepatnya lemari yang terletak di ruang tamu.

Chan memeriksa seluruh laci lemari tersebut tapi tidak menemukan apa-apa didalamnya. Kecuali satu. Ada salah satu laci yang masih terkunci.

"Buka!"

"Apa?"

"BUKA!"

Minho roling ayes "Berapa kali gue bilang kuncinya hilang"

Tapi seorang Bangchan tidak semudah itu untuk ditipu.

"BUKA! ATAU GUE PAKSA BUKA!"

"Stts, jangan teriak-teriak gitu lah" Dengan terpaksa Minho memberikan kunci lemari itu kepada Chan.

Kaget bukan main, Chan natap Minho dengan nyalang.

"Apa?"

Chan rolling ayes dan mulai menggeledah semua isinya satu persatu. Heran dia tuh kok ada ya Manusia kayak gini. Nyimpan benda-benda aneh.

Veracity [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang