Jisung terpaksa bangkit dari tempat tidurnya. Jam sepuluh malam, tamu dari mana yang berkunjung selarut ini.
Jisung membuka pintu apartemennya, disini dia memang tinggal sendiri.
Aneh, Jisung menyipitkan matanya mencari pelaku yang membunyikan belnya tapi gak ada seorang pun diluar.
Saat ingin menutup pintu Jisung secara gak sengaja menyandung sebuah kotak kecil yang dihias dengan pita merah.
Ternyata secret admiralnya udah kelewatan. Dari mana dia tau alamat apartemennya Jisung.
Jisung membuka tali pita yang melilit kotak itu. Jisung menyeringit "Donat?" orang iseng mana yang mengirim sepotong donat malam-malam gini.
Didalamnya masih ada selembar surat Jisung membaca surat tersebut 'Untuk orang tampan, dirimu mirip dengan apa yang ada di dalam kotak ini'
Jisung terkekeh membaca surat itu "Emang gue bulet kek donat apa" Jisung membawa kotak itu ke dalam. Awalnya Jisung ingin membuangnya tapi diurungkannya.
Donat dengan topping coklat adalah kesukaannya. Tapi ada yang aneh kenapa donatnya cuman satu doang?
Tanpa ragu Jisung memakan donat tersebut sampai habis sampai-sampai sisa coklat di jarinya ikut dijilatnya.
Jisung baru ingat dia lupa bawa minuman soda, sebuah kebiasaan bagi Jisung kalau sedang makan kue dia akan minum soda. Itu adalah paket komplit baginya.
Jisung melirik bola matanya ke dalam kulkas mencari minuman kaleng itu. Sialnya Jisung lupa menyetok minuman kesukaannya.
Jisung melirik jam, masih ada waktu. Jisung segera menyambar jaketnya berjalan keluar apartemennya menuju minimarket terdekat.
Tanpa Jisung sadari seseorang tengah menyeringai sambil tersenyum.
Jisung meneguk habis minuman kaleng tersebut sampai habis. Malam hari yang dingin tapi kenapa Jisung merasa aneh, dia tidak merasa kedinginan bahkan jaketnya sudah terlepas dari tubuhnya. Cuma memakai kaos tipis dan celana training ayolah orang gila mana yang berpakaian seperti itu ditengah malam begini.
Jisung memegang dadanya terasa sesak, tubuhnya tiba-tiba merasa panas.
Dengan susah payah dia jalan kembali ke apartnya tapi Jisung sudah tidak kuat. Bagian bawahnya sakit.
Seseorang yang melihat Jisung yang sedang misuh-misuh datang mendekat ke arah Jisung.
"Jisung..." Ucapnya sambil menangkup pipi Jisung yang udah memerah.
"Woe lo kenapa?"
"Lix... T- tolonghh gue"
Felix membelakkan matanya ini temannya kenapa bisa kayak gini. Felix gak tau sandi apartemen Jisung, Udah beberapa kali nanya tapi jawaban Jisung selalu melenceng. Akhirnya dia membawa Jisung masuk ke mobilnya dan membawanya ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Veracity [Minsung]
Fanfiction[Cover by: _zeydinary] "Minho... Lo juga gay?" "Nope" . . . Warn⚠️ -Typo -nonbaku -bxb