12

653 65 5
                                    

Jisung menyerahkan paper bag coklat kepada Minho.

Minho pikir ada perlu apa Jisung datang ke tempat kerjanya, ternyata hanya sekedar mengembalikan jaketnya.

"Kenapa repot-repot. Kan bisa di sekolah"

"Gue orangnya pelupa. Mumpung ingetnya sekarang yaudah sekalian aja"

Sekilas Minho menunjukkan senyumannya tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Jisung.

"Karena lo udah disini, gue traktir mau?" Minho pergi memesankan makanan untuk mereka berdua.

Jisung sendiri tadinya mau nolak, tapi Minho udah terlanjur memesan makanan. Terpaksa Jisung menerima tawaran tersebut. Lagian ngapain juga Jisung repot-repot datang kesini, Minho sendiri juga gak minta jaketnya dibalikin.

Minho kembali datang dengan membawa dua porsi ramen dan meletakkannya di atas meja.

"Hehe makasi Ho" Minho mengangguk sabagai jawaban.

"Oiya, kenapa lo gak datang waktu itu?"

"Ha?"

"Itu loh waktu Seungmin ngundang kita ketempatnya, cuman lo sama Hyunjin yang gak datang, kok bisa berengan gitu ya? Kalian janjian?"

"Oh- Itu... Gue sibuk"

Jisung mangguk-mangguk, menurutnya si Minho itu orang yang datar. Buktinya buat ngobrol aja susah. Mungkin karena belum terlalu dekat.

"Hmm lo tau Jeongin kan? Sekelas sama lo kan?"

"Tau"

"Bentar lagi dia ultah. Biasanya kalau ada yang ultah kita rayain, kayak makan-makan gitu. Lo ikut ya"

Minho menggeleng "Gue gak terlalu deket sama dia"

"Gak papa nanti lo dateng bareng gue aja. Bangchan sama Hyunjin pasti juga ikutan kok"

"Yauda gue ikut"

"Ok ntar gue kabarin" Jisung memberikan hape nya ke Minho "Minta kontak lo, gimana cara gue ngabarin lo kalau gue gak punya kontak lo"

Minho yang paham langsung mengotak atik hape Jisung dan segera mengembalikannya ke Jisung tadi ada pesan masuk. Gak mungkin juga lah dia baca itu kan privasi Jisung.







































































"Apa? Kenapa mau ketemu gue?"

"Jan galak-galak gitu lah, ntar ganteng lo ilang"

"Gak penting, gue duluan"

Beomgyu menahan lengan Minho "Nih buat lo"

Minho menyeringit "Lo kesini cuman buat ngasih gue lolipop? Gak penting banget sih"

Beomgyu menggeleng "Ini yang terakir"

"Maksudnya?"

"Judes banget. Emangnya gak boleh gue sayang-sayangan sama lo?"

"Gak"

"Jahat banget sih. Tapi ayah masih sering kontak sama gue. Nih dia titip pesan buat jagain lo, tolong yang akur sama Minho jangan berantem mulu kalian. Gitu katanya" Ucap Beomgyu sambil tersenyum.

"Peduli apa gue?"

Minho memejamkan matanya, menurutnya Beomgyu tu anak yang memuakkan gak guna ngomong sama dia.

"Besok gue udah gak sekolah lagi di tempat lo?"

"Maksudnya?"

"Gue pindah. Emangnya selama ini lo senang kita satu sekolah? Gue udah bosan. Lo cuman manfaatin gue buat cari informasi tentang temen-temen lo"

Beomgyu berdiri ngelus kepala Minho sebagai tanda pamit "Lagian siapa yang mau satu sekolah sama orang bejat kayak lo hahaha"







































Hyunjin membiarkan matahari masuk ke kamarnya pagi ini. Rasanya malas untuk pergi sekolah. Hyunjin masih takut dengan ancaman Beomgyu yang akan mebocorkan rahasianya, dia takut satu sekolah bakalan tau tentang hal itu.

Tapi karena hari ini ada ulangan mtk Hyunjin terpaksa ke sekolah.

"Lo tau gak kalau tuh anak udah gak sekolah disini"

"Iya gue tau dari grup semalem"

Karena gak fokus Hyunjin menabrak seseorang di koridor.

"Eh maaf. Gak sengaja"

Orang itu mengangguk dan melanjutkan gibahannya, Hyunjin gak sengaja menguping.

"Emangnya anak dari kelas berapa yang pindah?" Tanya Hyunjin kepada dua orang tersebut.

"Lo Hyunjin bukan?"

Hyunjin mengangguk sebagai jawaban.

"Itu, dia anak kelas gue. Kalau gak salah liat lo pernah ngobrol bareng sama dia. Beomgyu lo kenal?" Jawab Jimin santai.

Hyunjin mengangguk dengan raut wajah yang sedikit terkejut lalu pergi meninggalkan kedua orang tersebut.

Hyunjin menatap siswa siswi yang berada di sekitarnya, tidak ada tatapan aneh dari semua orang padanya. Berarti Beomgyu belum membocorkannya.

Merasa sedikit lega, Hyunjin kembali menuju kelasnya.

"Sung lo tau gak kalau Beomgyu pindah?"

Tanpa Hyunjin duga Jisung mengangguk.

"Semalam dia kirim pesan ke gue"

"Pesan?"

Sekali lagi Jisung mengangguk, ingin rasanya Hyunjin menanyakan pesan apa yang dikirim Beomgyu tapi guru udah keburu masuk.







































"Udah nyerah lo?"

"Apanya?"

"Kenapa lo pindah sekolah? Segitu doang nyali lo? Lo lupa sama kata-kata gue yang waktu itu?"

"Kenapa lo buat gue jadi musuhan sama Minho? Apa tujuan lo sebenarnya?"

"Lo sendiri yang bilang ke gue kalau lo benci sama Minho. Ya gue bantuin lah"

"Gue emang gak suka sama Minho, tapi gue lebih gak suka sama lo. Sebejat-bejatnya Minho lo lebih hina dari dia" Beomgyu mematikan sambungan telpon secara sepihak.

Udah gak ngerti lagi sama tuh cewek. Entah apa tujuannya untuk menghasut Beomgyu. Cewek gak beres.

Sebelum itu Beomgyu sempat mengotak atik hapenya sebelun mematikannya.

Sebelum itu Beomgyu sempat mengotak atik hapenya sebelun mematikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*tbc*

Veracity [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang