Ditengah lapangan Jisung merebahkan dirinya menatap langit serta menikamati angin yang menerpa.
Sesaat Jisung membuka matanya karena merasa ada yang menghalangi cahaya matahari yang menerpa wajahnya. Rupanya itu Chan.
Chan duduk di samping Jisung sambil membuka kaleng soda.
"Sung lo masih marah?"
Jisung sering melamun belakangan ini. Mungkin pikiran masih bercabang-cabang.
"Ini bibir lo kenapa?" Chan melekatkan maniknya ke bibir Jisung yang sedikit luka.
Jisung mengatur posisinya menghadap ke arah Chan "Eumm... Chan si Minho itu orangnya gimana sih?"
Sepersekian detik Jisung masih menunggu Chan bicara. Oke kayaknya Jisung salah ngomong. Chan kan homophobic, Sebab itulah Jisung jarang berinteraksi sama Chan.
Jisung bangkit dari duduknya "Hehe lupain aja" saat ingin melangkahkan kakinya tiba-tiba Chan ngerangkul Jisung yang tentunya membuat Jisung kaget tentunya.
"Sans aja kali. Gue memang homophobic, tapi untuk kalian gue gak setega itu kali. Kita kan udah lama temenan"
Jisung beralih natap Chan baru kali ini Chan ngomong panjang lebar kayak gitu.
"Lo gak bakal ngejek gue kayak yang lain kan"
Chan tertawa mana bisa dia lakuin hal itu pada temennya sendiri apalagi temannya yang satu ini terlihat lucu dengan pipi tebalnya.
Chan mengajak Jisung ketempat yang sedikit teduh "Kenapa lo mau tau tentang dia?"
"Mau tau aja"
Chan menyeringit "Jan jangan lo-"
"Jan mikir macam-macam, lo liat ini" Jisung nunjuk bibirnya yang sedikit bengkak dan lecet "Ini gara-gara temen lo itu"
"Minho apa?" Chan kaget secara Minho itu baru beberapa kali doang bertemu dengan Jisung.
"Gak usah dipikirin, ntar lo jijik lagi sama gue" Jisung memalingkan wajahnya takutnya Chan malah mengejeknya.
Chan malah ketawa sekarang ini, Jisung melengkungkan bibirnya, benarkan Chan meledeknya.
"Dari situ lo udah tau kan Minho itu freak, gue aja gak tau sama jalan pikirnya, Minho itu susah ditebak"
Jisung beralih natap Chan, harusnya Chan itu lebih tau soal temannya sendiri.
"Kenapa?"
Chan mengedikkan bahunya "Mungkin dia kangen sama mantannya kali"
Jisung ngangguk-ngangguk dengar cerita dari Chan.
"Trus kenapa-"
"JISUNG!"
Hyunjin datang narik Jisung menjauh dari Chan. Chan sendiri merotasikan matanya, malas banget ketemu sama si mble satu ini.
"Kenapa Hyun?"
"Lo jan deket-deket sama dia, dia cuman mau manfaatin lo doang"
Jisung menyeringit, apa maksud Hyunjin ngomong kayak gitu?
"Manfaatin? What? Jan nuduh sembarangan!" Chan mendekati Hyunjin.
Hyunjin memalingkan wajahnya ke arah Jisung "Lo mau dekatin dia dengan manfaatin temannya apa?" Chan mengepalkan tangannya, "Atau gue bongkar aja sekalian kalau lo-"
Chan melesatkan kepalan tangannya ke wajah Hyunjin. Jisung yang kaget segera membantu Hyunjin bangun.
"Lo kenapa si? Hyunjin kan temen lo, kan bisa bicara baik-baik"
Hyunjin meludah "Ckk gak ada gunanya bicara baik-baik sama dia" Hyunjin bangkit membawa Jisung menjauh dari Chan.
"Kenapa sih Hyun?"
Saat berjalan ternyata mereka berselisih sama Minho yang membuat jalan mereka terhenti. Minho menyeringit melihat Hyunjin yang keliatan marah. Hyunjin melepaskan genggaman tangannya.
"Denger ya... Jangan mau lo terpengaruh sama ucapannya. Chan itu penipu. Sebelum dia speak up sama kita-kita, gue gak bakalan percaya sama dia" lalu Hyunjin melesat pergi gitu aja meninggalkan Jisung yang masih menganga.
Jisung frustasi, sebenarnya ada apa antara Chan sama Hyunjin? Bukannya mereka temen dekat? Kenapa Hyunjin gak terus terang aja coba kan bisa jadi jelas semuanya.
Sibuk bicara dengan monolognya sendiri akibatnya Jisung gak merhatiin Minho yang lagi mandang dia terus. Jisung baru sadar saat Minho nekan luka di bibirnya.
"Sorry... Yang kemaren itu gue gak sengaja"
Jisung membelakkan matanya, memang Minho itu sedang meminta maaf padanya tapi kenapa gak ada raut penyesalan di wajahnya, malah sekarang dia natap Jisung tajam.
Jisung menggaruk belakang kepalanya "E-eh iya, lagian gak sengaja kan" Jisung masih sedikit canggung karena kejadian waktu itu, maka dari itu lebih baik dia ngindar dulu dari Minho. Tapi Minho malah narik Jisung ke pelukannya.
"Maafin gue, gue minta maaf, gue emang salah" Minho berucap seperti itu tepat di telinga Jisung. Padahal udah dimaafin sama si Jisung.
Karena sedikit risih Jisung mendorong badan Minho "Hehe iya iya udah gue maafin. Bye"
Jisung berlari ke luar dari kelasnya. Ngapain juga Minho meluk-meluk dia.
Tunggu dulu. Ngapain Minho ada di kelasnya tadi? Bukannya Minho itu sekelas sama Felix dan yang lainnya?
Dengan terburu-buru Jisung berbalik menuju kelasnya. Namun nihil Minho udah gak ada. Jisung juga memeriksa lokernya. Bukannya kosong, malah ada bunga dan beberapa makanan seperti biasa.
Jisung menjambak rambutnya. Kalau Minho pelakunya pasti Minho langsung nyingkirin ini semua, secara tadi Jisung bertemu dengan Minho itu masih di area kelasnya. Tapi kenapa? Hanya Jisung yang bisa mikir gitu, dia emang jenius.
"Argh... Sial" Jisung emosi langsung nutup lokernya kasar. Jisung sedikit curiga sih sama si Minho. Tapi gak mungkin lah secara dia kan baru-baru ini kenal sama Minho. Lagian Minho itu keliatan baik, gak ada jahat-jahatnya dimata Jisung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.