chapter 15: trip

103 26 112
                                    

Pagi yang cerah untuk hari yang biasa-biasa saja. Seorang laki-laki bangun dengan hati gembira. Kenapa? Ya jelas karena hari ini adalah hari spesial.

Liburan bersama teman tentu menyenangkan bukan? Apalagi bila bersama teman yang dirindukan.

Itulah yang dirasakan seorang Shim Jaeyoon pada pagi ini.

BRAK!

"DEMI JAMBU KECOBLOS"

Setiap hari bahagia, pasti ada saja oknum pengganggu ketenangan.

"Can't you at least knock?" ucap Jake dengan sebal.

Kaera hanya nyengir melihat reaksi kakaknya yang hampir melayang.

"Sowrryy, did you see my ukulele?" tanyanya.

"No. So get out" balas Jake dengan datar.

Kaera mendecih kemudian berjalan ke arah pintu.

Masih pagi juga udah marah-marah ih, batinnya.


Beberapa saat kemudian.....


"SHIM KAERAAAAA" teriak Jake menggelegar.

Oh shoot, run. batin Kaera

Jake berlari mengejar Kaera. Namun, sayangnya Kaera lebih cepat dan lincah mengunci pintu kamarnya. Jake tentunya tidak menyerah begitu saja. Dia menggedor pintu Kaera secara berulang-ulang. Hati-hati pintunya jebol bang.

"Give me back my card, right now!"

"Kartu opo"

"BLACK CARDKU ILANG SITOK, PASTI KOWE SING NJUKUK"

"PINJEM SATU LAH KAK, LAGIAN KAN KAKAK PUNYA TIGA. PELIT AMAT" cibir Kaera.

"KON LAK NDUWE DEWE SE"

"ILANG"

Ok, Jake menyerah.

"Gamau tau setelah kakak pulang, balikin" ucap Jake penuh penekanan.

Jika sudah begini, nyali Kaera pun ciut karena merasa kakaknya benar-benar marah.

Ceklek

"Gajadi deh" ucap Kaera sambil menyodorkan black card milik kakaknya.

Melihat itu, Jake menunduk dan menyamakan tingginya dengan sang adik.

"Hey, i'm not mad. Pinjem aja kalo mau, tapi ya ijin dulu" ucapnya dengan lembut.

Kaera mendongak kemudian tersenyum.



















Tunggu



















Kok ... Jake merasa tidak enak?
























Sesaat setelah itu, Kaera memperlihatkan kartu black card satu lagi di dalam saku celananya.

Kartu itu milik Jake. Dengan cepat Kaera masuk dan mengunci pintu kamarnya lagi.

Oh as*, batin Jake.

Jake menghela nafas. Dia melihat jam tangan. Gue gak punya banyak waktu, belum jemput Yara juga, pikirnya.

Kling!

KMK squad✨

Setanhoon
Kalian pada dimana nih?

butterfly | jake shimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang