chapter 6: reveal

175 35 260
                                    

Lovan membuka lokernya dengan hati gembira.

Dia sudah menebak-nebak, kira-kira surat cinta dan hadiah seperti apa lagi yang akan ia dapatkan hari ini.

Kriett

Dia tertawa kecil melihat dua surat yang terselip di dalam lokernya.

Manisnya, batin Lovan.

Dia segera mengambil dua surat tersebut dan menghirupnya, wangi.

Eh, tumben gaada hadiah, pikirnya.

Kemudian, ia melihat salah satu surat sebelum membukanya.



Untuk Kim Lovana, gadis pemilik senyum yang menghangatkan hati,

Tenang, hari ini kamu akan dapat hadiah yang spesial :)

Sudah tidak sabar ya hehe

Tunggu sebentar lagi ya, aku tidak sabar untuk bertemu denganmu.

Jujur, saat menulis surat ini aku gugup minta ampun.

Terima kasih sudah mengisi hari-hariku dengan senyum indahmu Lova, meskipun aku hanya bisa melihatnya dari jauh.

-bucin Lovana.



Lovan mengernyit.

Maksudnya?

Ia membuka surat yang kedua. Surat yang kedua ukurannya lebih kecil.



To sunflower Lovan,

Ke rooftop yuk, aku tidak sabar bertemu denganmu :)

-bucin Lovana.


Lagi-lagi Lovan berdebar, rasanya seperti ada kupu-kupu di perutnya. Geli-geli gimanaa gitu.

Tenang Lovan, kamu mau ketemu orang bukan mau sidang ok?, Lovan menguatkan diri dan hatinya.

Akhirnya hari ini datang juga, batinnya. Kemudian dia tertawa kecil.




























Duh, kok deg-deg an banget ya padahal cuma mau ketemu doang, batin seorang laki-laki.

Dia berjalan kesana-sini untuk menenangkan hatinya yang sedang dagdigdug tidak karuan.

"Aduhh, apa batalin aja?"

Dia mengacak rambutnya.

"Batalin seenak jidatmu, Lovan pasti perjalanan kesini. Tenang, kamu pasti bisa" ucapnya pada diri sendiri.

butterfly | jake shimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang