chapter 1: meika

574 82 188
                                    

"Dek, bangun. Udah pagi" ujar sang kakak dengan lembut sambil membuka gorden.

Membiarkan sinar matahari pagi masuk ke kamar drakula milik adiknya.

Siapa dia? Tebak coba hehehe














Kesel yak? Aciee yang kesel <3

"Lima menit lagi dong kak, mager nih"

Kebo banget anak satu ini, heran kok banyak yang suka, batin Heeseung.

"Meika sayang, bangun atau kakak siram hm?"

"Ah, Kak Hee gak seru" ucapnya sambil cemberut.

Dia Lee Meika. Tipikal orang yang berani, cerdas, dan pekerja keras. Hanya saja sifat pekerja kerasnya luntur kalau pagi hari.

"Cepet mandi gih. Kakak udah bikin sarapan di bawah"

Meika masih mematung. Jangan kaget ya, ini cara efektif Meika untuk mengumpulkan sembilan nyawanya. Eh? Kok kayak kucing? Ya mana saya tau kan saya tembok.

"Mei, pizzanya tinggal satu lho. Cepetan gih sebelum diambil Ilyn, dia udah bangun"

Ajaibnya, nyawa seorang Lee Meika langsung terkumpul. #thepowerofpizza

"KAK HEESEUNG! INI PIZZANYA BOLEH ILYN MAKAN KAN??" teriak seseorang dari lantai bawah.

Ini dia si bungsu keluarga Lee. Lee Ilyana, yang biasa dipanggil dengan Lyn atau Ilyn (terserah kalian). Seperti namanya, dia cahaya keluarga Lee. Rumah mereka pasti sepi kalau tidak ada kehadiran toa yang satu itu. #azek

Meika berusaha sekuat tenaga untuk lari dengan kencang. Kenapa? Karena dia melihat Lyn menggenggam sepotong pizza yang siap dilahap.

GEDUBRAK!

"ANJ* BANG* BIA*?! KAK MEI APA-APAAN SIH?!"

"Wahai putri cahaya abadi, kasihanilah hamba orang missqueen tak berdaya ini" Meika memohon kepada adiknya.

Heeseung yang melihat hal itu pun tertawa hingga jatuh sambil memegang perutnya.

Ya bagaimana tidak tertawa? Posisi Meika sekarang sedang memegang kaki Lyn sambil selonjoran di lantai. Belum lagi tatapan memelasnya. Rasanya Heeseung ingin terbang saja melihat kejadian pagi ini.

"LEPAS GAK?!"

"Ayolah Lyn, kakak kelaparan. Sebentar lagi juga ada kelas pagi. Tolong ya, please" rengek Meika.

Lyn menatap kakaknya dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.

"Kakak kenapa sih? Pizzanya masih ada banyak kok, cuma hilang beberapa potong buat sarapan kak Heeseung sama Lyn"

Dengan cepat Meika berdiri lalu melihat meja makan.

Masih tersisa lima potong.

Kakak sialan

"KAK HEESEUNG!!!" teriak Meika.

Waduh ngamuk nih. KABURRR, batin Heeseung sebelum lari terbirit-birit.

*****

"Itu anak-anak pada ngomongin apaan sih?" tanya Jake

"Gatau tuh, paling juga cewek" -Jay

"Gue mah kaga tertarik" -Sunghoon

Siapa sih? Bikin penasaran, batin Jake.

Tak lama kemudian, Meika masuk ke kelas mereka. Lagi-lagi suara bisikan pun menggema di sepanjang lorong.

"Wah gila, kelas ini bener-bener kelas pilihan ya"

"Iya banget. Liat tiga cowok yang lagi ngobrol tuh. Ganteng banget aaaaa"

"Lho kakak cantik tadi sekelas sama mereka? Gak bisa gini sih, gue insecure"

Sunghoon memutar bola matanya. Dia paling malas jika sudah mendengar anak kelas lain menebar gosip.

"Kayaknya dia deh yang dimaksud anak-anak lain" ucap Jay sambil menunjuk Meika.

"Memang cantik sih, tapi tetep gak tertarik" balas Sunghoon.

"Emang apa sih yang bikin lo tertarik selain gaeul?" goda Jake.

Gaeul adalah anjing kesayangan milik Sunghoon yang dibesarkan seperti anak sendiri. Sebelas dua belas sama si malika kedelai pilihan.

Tanpa mereka sadari, Meika menghampiri mereka diam-diam

"DOR!"

"DEMI PECEL LELE SAMBEL GORENG MAMAK" teriak Jake.

Meika tertawa ngakak.

Dia gak berubah ya, batinnya.

"Apaan dah bikin kaget aja" ucap Sunghoon dengan wajah kesal.

"Biar gue tebak. Sunghoon? Jay? Jake?" ujarnya sambil menunjuk trio jasuke secara berurutan.

Seketika mereka bertiga memasang raut speechless.

"Lihat ekspresi kalian berarti bener" Meika tersenyum manis.

"Lo tau darimana?" tanya Jay hati-hati.

"Eh? Jangan bilang lo semua lupain gue" nada bicara Meika berubah kecewa.

Jake yang menyadari perubahan itu segera memberikan pertanyaan lain dengan hati-hati. Aduh baiknya.

"Emm, boleh tau namanya siapa?"

"Meika. Lee Meika"

Sebentar, kok....

Tidak asing?

"Eika?"

"....."

"Bener Eika, kan??" Jake mengingat kenangan bersama teman masa kecilnya.

"Hah?! Apa?! Eika?! Maksud lo Lee Meika yang itu?!" Jay kaget setengah mati. Begitu juga dengan Sunghoon

"Gila, glow up lo ngeri juga" Sunghoon sampai pangling melihat teman kecilnya yang satu itu.

"Kocak banget reaksi kalian" Meika tertawa.

"Udah kek setan aja ngilang tau-tau ketemu" ejek Jay.

"Dih, manis gini dikatain setan" balas Meika kesal.

*****

"KAERA SAYANGKUU" teriak seseorang dari arah kantin.

Setelah menemukan orang yang dicari, dengan segera dia berlari dan memeluk sahabatnya.

"LEPAS AH. DILIATIN BANYAK ORG TUH"

"Kangennn. Kenapa gak ngomong kalau udah balik dari Aussie, kan aku mau jemput" ujarnya sambil cemberut.

Park Novela, sebut saja dia Nova. Siapa dia?

Benar, dia adik Park Sunghoon. Sahabat kesayangan Kaera yang tidak diakui. Kasihan mana masih muda.

Nova memang random dan banyak tingkah, tapi kalau sudah serius dia bisa menjadi sangat bijak lalu menebar kata-kata mutiara yang ah mantaplah.

"Udah cepet ikut ke kelas" Nova menggeret Kaera secara sepihak.

Sesampainya di kelas....

DOR!

"APA-APAAN INI?!"

-chapter one done-























HAII! Ada yang nungguin gak nih? Ato ku unpub aja? /senyum jahil
MAKASIH BUAT YANG NUNGGUIN <3
Kira-kira apa yang terjadi ya di kelasnya si Era?
Aduh kaciannya digantung hehehe
Kesel yak? Acie kesel.

Ku usahain up tiap hari okey? OKEY.
That's all
C u fam!
-kay

butterfly | jake shimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang