"Kelas kita akhiri disini, selamat berlibur anak-anak" ucap Pak Jimin.
Semua murid bersorak dengan riang. Ya siapa yang gak seneng libur gitu lho.
"Sher, ada acara gak nanti?" tanya Ladia.
Sejak kejadian di kantin, geng primadona sekolah tidak lagi mengganggu Shera. Teman-teman yang lain juga mulai mendekati Shera dengan bantuan Ilyn. Meskipun beberapa masih ada yang tidak suka, Shera tidak masalah karena ini sudah lebih dari cukup.
"Kayaknya engga"
"Asik, kalo gitu kita pergi bareng ya" ajak Ladia atau Dila dengan riang.
Shera terlihat bimbang. Dia masih canggung dengan semua ini. Dila yang melihat itu pun meyakinkan Shera.
"Gapapa, Lyn juga ikut kok" ucap Dila.
Shera pun mendongak dengan mata berbinar lalu mengiyakan ajakan Dila.
*****
"Jadi ini kita mau ngapain?" tanya Vidya.
"Ya ngumpulin bahan makanan lah" jawab Sunghoon.
Setelah berunding lewat grup kemarin, konferensi meja kotak squad memutuskan untuk acara bakar-bakar sosis dan kawan-kawan.
"Vi, kira-kira segini cukup gak?"
Vidya speechless melihat isi troli yang didorong Sunghoon.
"Hoon, kita ini mau liburan bukan ngungsi" ucapnya.
"Hehe, kebanyakan ya?" balas Sunghoon sambil nyengir.
Vidya memijat dahinya. Ganteng doang kira-kira belanjaan gabisa, batinnya.
Acara belanja mereka berakhir dengan Vidya mengembalikan 3/4 bahan makanan yang diambil Sunghoon ke rak masing-masing. Belanja serasa kerja part time ya gini ini.
"Ngeliatin mulu, BANTUIN KEK" Vidya ngegas.
"Jangan marah kakak, kasian Kak Soobin nanti nikah sama nenek muda" goda Sunghoon sambil terkekeh.
Vidya pun melempar sekotak sereal ke arah Sunghoon, untungnya bisa ditepis.
"Diem" ucap Vidya.
Di menit berikutnya, Sunghoon pun ikut membantu Vidya karena bagaimanapun itu adalah akibat ulahnya sendiri.
Setelah ngantri dan membayar di kasir, Sunghoon dan Vidya pun bergegas untuk pulang dan menyiapkan keperluan lainnya.
"Semua penumpang siap?" tanya Sunghoon.
"Penumpangnya cuma aku doang, manusia es" balas Vidya dengan kesal.
Sunghoon terkekeh sebelum menyalakan mesin mobil. Dannn mereka berangkat woosh.
*****
"Bang, ambilin remot dong" ucap Jungwon.
"Won, lo gausah drama napa. Remotnya cuma beda 10cm doang dari jarak lo" jawab Jay dengan malas.
"Ayolah" rengek Jungwon.
Mau segarang dan semengerikan apapun seorang Park Jongseong, kalau seorang Park Jungwon sudah merengek lemah lah dia.
"Nih" ucap Jay masih dengan wajah kesal.
"Makasih abang rock chic terkeren" goda Jungwon sambil terkekeh.
Jay memutar bola matanya malas. Kemudian, ikut duduk bersama Jungwon di sofa.
"Nonton apa lo"
"Ini, drama yang membuat hatiku tertohok"
KAMU SEDANG MEMBACA
butterfly | jake shim
FanfictionPersahabatan itu kadang manis, kadang pahit, kadang juga hambar. Apalagi cinta... Sudah siap menjelajah kehidupan bersama mereka? [Sudah tidak update.] . . . Hai! Welcome readers :) Maklumin kegajeannya karena ini book pertama