Tidak seperti pagi sebelumnya hari ini Irene pergi ke rumah Jisoo pagi - pagi sekali. Mas brondong kesayangannya itu lemas tak berdaya diatas tempat tidur. Subuh tadi Irene cukup kaget membaca pesan dari Lisa bahwa Jisoo sedang demam tinggi.
Irene tidak percaya begitu saja karena semalam Jisoo masih terlihat sehat waktu mereka melakukan video call. Memang sih setelah hari pembelian cincin itu mereka tidak bertemu sama sekali, Irene tidak setuju sebenernya tapi semua ini keinginan Jisoo dengan alasan belajar dipingit.
Tok Tok Tok
"Irene." Sambut Dara.
"Pagi Bun."
Dara menyuruh masuk calon menantunya itu kedalam rumah.
"Jisoo masih tidur ren. Dia baru bisa tidur tadi subuh." Jelas Dara seolah tahu apa yang ada didalam benak Irene.
"Irene boleh ke kamar Jisoo Bun ?."
"Iya boleh sana temenin Jisoo, Bunda mau lanjut bikin bubur."
"Kalau gitu Irene bantu Bunda aja." Irene gak enak hati.
"Biar Bunda aja kamu temenin Jisoo ya. Bunda juga minta tolong kompresnya pasti udah kering kamu basuh lagi sama air."
"Yasudah Irene ke atas ya Bun."
"Iya sayang."
Irene bener - bener khawatir denger Jisoo sakit karena selama ini Jisoo tidak pernah sakit sejak bersama dia. Irene membuka pintu kamar Jisoo dengan pelan sangat pelan. Irene makin gak tega melihat kondisi Jisoo yang pucat, ternyata mas brondongnya itu bisa sakit juga.
Handuk kecil yang menempel di dahi Jisoo terlihat sudah kering. Sesuai janjinya Irene mengurus Jisoo dengan telaten. Sesekali dia menempelkan telapak tangannya memeriksa demam Jisoo.
Cklekk
"Irene kalau Jisoo udah bangun ambilin buburnya ya di dapur. Bunda titip Jisoo bentar mau ke pasar dulu." Pesan Dara lalu diiyakan oleh Irene.
Sekitar 5menit setelah kepergian Dara, Irene merasa rumah ini semakin sepi. Rumah Jisoo cukup luas dan penghuninya hanya ada Ayah Kim, Bunda Dara dan Jisoo. Yoona, Krystal tinggal bersama suaminya dan Lisa akan menginap disini setiap weekend.
Sudah lama Irene tidak masuk kedalam kamar Jisoo. Tak ada yang berubah kecuali foto mereka berdua yang makin bertambah banyak. Secinta itu kah Jisoo sama Irene sampai - sampai foto Irene seorang diri ditempel rapi di sudut komputer gaming milik Jisoo.
"Euggh Bunnn."
Rintihan Jisoo membuat Irene kembali ke alam sadar lalu menghampiri Jisoo.
"Sayang kamu gak papa kan ?."
"Hhmm Bae."
"Iya sayang ini aku, kamu mau apa ? Minum ?."
Jisoo ngangguk sambil menguatkan diri untuk mengubah posisi tidurnya dengan duduk.
"Pelan - pelan sayang, pasti pusing kan ?."
Kali ini Jisoo tidak mau menjawab dan memilih untuk minum. Irene makin gak tega lihat kondisi pacarnya yang tidak berdaya.
"Makan ya ? Bunda udah bikin bubur tadi, aku ambilin dulu. Kamu jangan tiduran lagi, mau makan soalnya."
Setelah memastikan Jisoo tidak lagi merebahkan tubuhnya, Irene langsung turun menuju dapur mengambil bubur.
"Bae gak usah makan ya pahit lidahku." Tolak Jisoo waktu Irene masuk membawa bubur.
"Kamu itu sakit, masih aja bisa bantah. 3 hari lagi kita tunangan, jadi kamu mau acara kita diundur ?."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Girl [ IRENE X JISOO ]
Romance[ JISOO X IRENE ] CERITA TENTANG KISAH CINTA JISOO DAN IRENE