Idola

733 122 4
                                    

Baru hari pertama masuk sekolah. Irene kembali dengan mode posesifnya melarang Jisoo buat tersenyum didepan semua murid baru. Berawal dari kegiatan upacara hari ini, Jisoo tengah berjaga di barisan belakang sebagai petugas PMR dan mendapat banyak perhatian dari murid baru.

Situasi semakin memburuk ketika upacara selesai. Beberapa murid baru terutama cewek banyak yang menghampiri Jisoo dan memperkenalkan diri mereka.

"Kak Jisoo kenalin nama aku somi dan temen aku, Yer cepet kenalin diri kamu ke senior kita" suruh Somi pada teman barunya Yeri.

"Oh hai kak Ji, salam kenal senior, aku Yeri" ucap Yeri terpaksa bicara sopan sama calon kakak iparnya itu.

Jisoo tersenyum merespon kehebohan adik kelasnya terutama Yeri yang terlihat ogah ogahan berkenalan dengan Jisoo.

"Huumm salam kenal semuanya" jawab Jisoo kemudian berlalu melewati adik kelasnya yang tengah bergerombol.

Aduh senyumnya, manis banget

Calon pacar idaman, ganteng baik murah senyum lagi

Semoga masih jomblo, type gw banget

Pujian demi pujian Jisoo dapat di hari pertama masuk sekolah. Jisoo juga sudah menjadi idola para wanita. Banyak banget yang pengen satu ekstra kulikuler dengan Jisoo.

Banyaknya penggemar Jisoo tapi tidak ada satu pun yang tahu kalau idolanya itu sudah punya pawang. Yeri selaku calon adik iparnya juga diam seribu bahasa dan memilih tak ikut campur urusan asmara kakaknya.

Kehebohan ini tak luput dari pengawasan Irene. Bersama dengan Joy dan Wendy, Irene menatap tak suka kepada adik kelasnya. Dia juga bertambah kesal ketika sang pacar juga meladeni para cewek genit itu.

"Udah dibilang jangan senyum malah senyum kayak gitu, dasar buaya" omel Irene.

"Memang sih Jisoo ganteng banget hari ini, cowok habis potong rambut itu berdamage banget" ternyata Joy pun tanpa sadar ikut mengagumi Jisoo.

"Lo ngomong gitu lagi gw mutilasi lo"

"Ampun nyai" Joy menyatukan kedua tangannya ke arah Irene.

Wendy pun terkekeh melihat Joy ketakutan untuk pertama kalinya, sudah tahu Irene lagi terbakar api cemburu malah makin di bakar.

.
.
.
.
.
.
.

Di ujung lorong, langkah kaki Jisoo sempat terhenti karena melihat kekasihnya sudah menunggu dirinya dengan tatapan siap membunuh. Ingin rasanya mencari jalan lain tapi jika dia melakukan itu perang dunia ke 3 akan terjadi, di pastikan Jisoo tidak bakal selamat sampai rumah.

"Hai Bae"

"Hai kak Wendy"

"Hai kak Joy"

Jisoo menyapa satu persatu namun hanya Wendy dan Joy yang menyambut Jisoo dengan baik. Sedangkan Irene sendiri masih menunjukkan wajah datar dan aura gelapnya.

"Senengnya yang habis meet and greet sama fansnya"

"Fans service nya di senyumin terus, bagus"

"Pakai jabat tangan lagi"

"Udah berasa paling ganteng ya"

Rentetan sindirian yang di lontarkan Irene sudah diprediksi oleh Jisoo. Sebagai laki-laki sebenarnya hal ini tidak perlu di buat pertengkaran tapi namanya juga Jisoo dia sangat memaklumi sifat cemburunya Irene yang setiap hari makin gak aturan.

"Bae kalau kamu lihat semuanya. Kamu tahu kan aku jabat tangan juga cuma sama Yeri dan itu adik kamu sendiri Bae"

"Dan sekarang kamu masuk kelas dulu. Kita gak bisa berantem disini sayangku. Nanti pulang sama aku ya, tenangin dulu emosinya pas pulang aku beliin coklat oke" tanpa sadar Irene mengangguk.
Jisoo jadi gemas sendiri pengen meluk Irene.

My Posesif Girl [ IRENE X JISOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang