Follow dulu kalau suka.
Jangan lupa klik bintang juga.
Selamat bertemu keluarga Zeline dan Kairo.
---
Malam ini cukup spesial bagi dua keluarga yang telah berkumpul di ruang makan. Undangan makan malam khusus hanya untuk keluarga Zeline dari keluarga Kairo sebagai pertemuan keluarga yang kedua. Mereka akan membahas persiapan pernikahan usai makan malam.
Zeline duduk di depan Zara, istri Kenzo. Sedangkan Kairo berada di sebelah Zara. Beberapa kali ia mendapati Kairo memperhatikannya lalu tersenyum. Ini adalah pertemuan kedua mereka setelah di café. Hampir sebulan mereka hanya berkomunikasi melalui telepon. Kairo yang selalu menelpon duluan, menanyakan ini dan itu. Tidak lebih dari sepuluh menit, Zeline selalu minta mengakhiri obrolan.
Zeline menikmati hidangan dihadapannya dengan diam. Ia tak ambil pusing dengan perbincangan ayahnya, papa Kairo, dan kakak Kairo, yang tidak ia mengerti. Sesekali terrdengar tawa orang-orang disekelilingnya. Namun Zeline tetaplah Zeline. Ia tidak memaksakan diri untuk memahami apa yang sedang mereka bicarakan. Ia tidak peduli.
Usai makan malam, papa Kairo menginstruksikan agar obrolan bisa di mulai. Sebelumnya ia sempat berterima kasih kepada keluarga Zeline yang telah memenuhi undangan makan malam keluarganya.
"Zeline, katanya kamu nggak setuju diadakan tunangan dulu. Kalau boleh om tahu, alasannya apa?"
"Nggak terlalu penting Om. Inti dari perjodohan ini kan aku dan Kairo menikah, kenapa harus ribet-ribet ada tunangan segala?"
"Ya mungkin kalian bisa saling kenal dulu sebelum menikah."
"Disediakan waktu untuk kenalan pun, ujung-ujungnya tetap akan menikah. Orangnya tetap sama. Nggak ada bedanya kalau kenalannya setelah menikah, Om. Lagian Kairo bilang dia udah cukup kenal aku, tinggal akunya aja."
"Nggak apa-apa kok, Pa. Ada pertunangan atau nggak, yang pentingkan Kairo dan Zeline tetap akan nikah. Jadi, nggak buang waktu dan biaya juga," ucap Kairo mantap.
"Baiklah. Papa setuju aja. Bagaimana yang lain?"
Semua yang duduk mengelilingi meja mengangguk setuju.
"Kalau tentang pernikahan, maunya bagaimana? dan kira-kira kapan waktu yang cocok?"
"Gimana kalau setelah urusan kuliah Zeline beres? Sekarang Zeline masih lumayan sibuk persiapan kuliah. Kasihan, biar Zeline fokus dulu sama kuliahnya. Mungkin sekitar tiga bulan setelah masuk kampus? saran Kania.
"Tapi tahun pertama kuliah juga sibuk, Ma. Banyak rentetan kegiatan untuk mahasiswa baru. Tugas juga setiap hari tuh, biasanya. Matkulnya kan banyak," sahut Kairo.
"Sepertinya memang harus setelah Zeline masuk kuliah. Karena kalau sebelum Zeline masuk kampus, berarti kita punya waktu dua bulan. Rasanya akan sulit mempersiapkan semuanya dalam waktu sesingkat itu," ucap Ayah Zeline.
"Benar, lagi pula empat bulan lagi usia Zeline 19 tahun. Kita langsungkan pernikahan setelah usia Zeline mencapai batas minimal pernikahan. Sesuai undang-undang yang terbaru," ucap Ibu Zeline.
Zeline ternganga mendengar perkataan ibunya. Wow, ia kira ibunya tak mempedulikan hal itu. Zeline saja lupa kalau ia baru bisa menikah setelah melewati umur 19 tahun. Zeline tidak peduli kapan mereka akan menikah. Kapanpun tetap sama saja. Mereka tetap akan dinikahkan, Zeline dan Kairo. Begitulah perjodohan ini berujung.
"Baik, Zeline dan Kairo ada saran, Nak?"
Zeline menggeleng.
"Setuju setelah ulang tahun Zeline, Pa," jawab Kairo.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND LOGIC
Fiksi Umum"Cinta selalu ada logika" Zeline, seorang gadis yang selalu mengedepankan logika dan rasionalitas, memiliki sejuta cita-cita yang telah ia rancang untuk masa depannya. Rencana tersebut seakan pupus ketika ibunya meminta ia melakukan suatu hal diluar...