17. Mengigau

6 0 0
                                    

Evelyn hanya menghela nafas beratnya, dan menerima konsekuensinya yang harus menjadi model dadakan. Saat waktu pemotretan tiba Simon memanggil Evelyn untuk berada didepan kamera yang akan mengambil gambarnya. Dengan beberapa gaya yang diajarkan Simon akhirnya Evelyn bisa bergaya didepan kamera walaupun sedikit kaku, namun semakin lama Evelyn juga bisa semakin mengimbangi dan seakan bahasa tubuhnya yang melakukannya membuat Simon tersenyum senang.

Sepasang mata dibalik kaca mata hitam sedari tadi mengawasi Evelyn, penuh dengan sarat kecewa saat melihat Evelyn menggunakan pakaian kurang bahan tersebut, karena ia juga menatap semua orang yang ada di dalam ruangan tersbut menatap lapar ke arah Evelyn. Dengan berpakaian layaknya seorang pelayan digedung tersebut lengkap dengan kacamata hitam dan topi, membuat semua orang tidak mengenalinya. Dia pun menawarkan minuman kepada seluruh kru yang saat ia berada dibelakang Simon yang melihat hasil-hasil pemotretan, dirinya bisa melihat bagaimana hasil bidikan sang kamera yang membuat Evelyn semakin seksi dan cantik.

"Mas saya minta orange juice ya" ucap Simon pada pelanyan tersebut

"Baik pak"

Orang tersebut pun meninggalkan tempatnya dan kembali mengawasi Evelyn yang baru saja keluar dengan pakaian yang kedua. Dan model pakaiannya sama saja seperti yang pertama, menampilkan lekuk tubuh Evelyn dan itu semakin membuat semua pasang mata diruangan itu menatap memuja pada Evelyn. Sebelum ia melampiaskan kemarahannya yang akan mengagalkan rencananya ia memilih meninggalkan ruangan itu.

"Itu konsekuensinya Ran. Kau kan yang menginginkan Eve menjadi model dadakan Simon? Jadi terima saja kalau Eve harus berpenampilan seperti itu"

Randi yang baru saja kembali ke ruangan yang ada di sebelah ruang pemotretan Evelyn dan Simon hanya bisa diam. Benar apa yang di katakan Valery, Randi tidak bisa menyalahkan Evelyn yang hanya menjadi boneka disini. Ia mengusap wajahnya dengan gusar, semua ingatannya masih terbayang bagaimana cara semua lelaki yang ada di dalam ruangan itu menatap lapar kearah Evelyn, yang hanya menggunakan pakaian kurang bahan tersebut.

"Kenapa juga Simon membuat pakaian kurang bahan seperti itu" kesal Randi

Valery yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya kembali menatap ke arah Randi yang sudah duduk disebelahnya. Ia bisa melihat rasa kecewa dan marah diwajah Randi. Walaupun dengan bermacam-macam ekspresi yang ia utarakan tidak sama sekali mengurangi ketampanan yang Randi miliki malah membuatnya semakin tampan saja.

Dulu Valery akan terjatuh ke pesona Randi jika ia menatap Randi seperti sekarang yang ia lakukan, namun saat tahu siapa wanita yang ada di dalam hati dan hidup Randi membuat Valery sadar jika dirinya tidak akan mendapat posisi lebih dari seorang sahabat.

"Baru pakaian segitu kau sudah marah. Apalagi kalau Eve memperagakan lingeri yang akan Simon pamerkan dua hari ke depan. Bisa-bisa Simon kau gantung" canda Valery

Randi yang mendengar perkataan Valery dimana Evelyn harus mengenakan pakaian super terbuka tersebut, dan fotonya di cetak diberbagai majalah fashion maka sama saja Randi membiarkan bagian tubuh Evelyn dilihat oleh banyak pasang mata yang seharusnya hanya dirinya seorang yang boleh melihatnya. Tidak. Ia tidak akan membiarkannya, Evelyn tidak akan pernah menggunakan pakaian seperti itu.

"Aku tidak akan membiarkannya Val" ucap Randi emosi

"Ya..semoga saja Simon berpikir ribuan kali untuk menjadikan Eve sebagai model lingerinya" ujar Valery

Randi menatap sekilas ke arah Valery dan kembali mengenakan atribut samarannya berupa topi dan kacamata. Sesampainya di depan ruangan di mana Simon pakai untuk pemotretan salah seorang pelayan yang ada di tempat tersebut menyerahkan segelas orange juice pesanan Simon. Randi pun membawa minuman tersebut ke dalam ruangan dan kembali melihat Evelyn yang tengah mencoba gaya yang diperagakan Simon layaknya seorang model profesional. Randi masih berada di dalam ruangan tersebut dan melihat Evelyn yang sudah kembali menuju ruang ganti.

Simon dan rekan kerjanya sibuk dengan hasil pemotretan yang baru saja dilakukan oleh Evelyn. Tak lama kemudian Evelyn keluar dengan pakaiannya sendiri yang selama ini membuatnya nyaman.

"Gimana kak hasilnya??" tanya Evelyn saat melihat semua rekan kerja Simon keluar dari ruangan

" Eve kau memang luar biasa. Mereka memintamu untuk menjadi model tetap dibutik kakak. Mereka semua senang dengan hasil pemotretan hari ini karena pembawaan kamu yang natural membuat pakaian yang kau kenakan itu seakan hidup dan menyatu didirimu. Dan kau tahu??" tanya Simon yang hanya digelengi kepala oleh Evelyn

"Dari semua model yang kakak pakai hanya kamu yang bisa membuat semuanya terlihat sempurna dan itu sangat menarik minat rekan kerja kakak Eve " ujar Simon senang

"Syukurlah jika mereka menyukainya kak. Tapi kakak tidak ingin menyenangkanku saja kan??" tanya Evelyn serius

"Tidaklah sayang. Ini pujian dari mereka bukan kakak. Tapi Eve berarti kau harus jadi model kakak untuk produk lingeri kakak" kata Simon lemah

Simon sebenarnya tidak mau Evelyn mengenakan produk lingerinya, karena ia tahu jika Randi mengetahuinya maka ia mungkin saja akan mati dipukuli Randi. Namun bukan itu yang ia takutkan, ia tidak mau membuat Evelyn terjerumus di dunia model yang menurutnya tidak baik.

"Tapi kamu tenang saja lusa akan ada model lain yang akan menggantikanmu. Tapi itu terserah kamu mau apa tidak menjadi model kakak. Semua keputusan ada ditangan Eve "

"Eve juga tidak tahu kak, tapi Eve senang jika hari ini kakak sukses. Eve cuma bisa bantu sebisa Eve"

Randi yang mendengar perkataan Simon pun sedikit tenang, saat Simon memiliki model lain untuk peragaan lingerinya tersebut. Evelyn yang merasa diawasi seseorang pun tak sengaja menatap orang yang ada di dekat pintu masuk. Seorang pelanyan dengan kaca mata hitam dan topi yang sedari tadi Evelyn perhatikan selalu mengawasinya. Evelyn ingin menghampirinya namun Evelyn membatalkan niatnya saat Simon mengajaknya pulang.

"Ada apa Eve??" tanya Simon yang melihat Evelyn sesang mencari seseorang yang rupanya sudah pergi

"Eh..tidak kak. Ayo kita pulang Eve sudah mengantuk"

Akhirnya mereka berdua keluar dari ruangan tersebut menuju keparkiran. Randi masih mengikuti kepergian mereka dan melajukan mobilnya. Diperjalanan Evelyn yang sesekali menguap karena mengantuk memutuskan untuk tidur.

"Kak Randi.." igaunya

Masih mau lanjut guysss😂😂😂

Evelyn Abriana (ketika cinta harus saling menyakiti) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang