Mimpi Buruk

824 43 3
                                    

Langit malam yang kian menghitam dengan banyak nya bintang yang menghiasi nya membuat bulan pun ingin ikut bergabung didalam nya hingga membentuk suatu pemandangan yang sangat indah.

Suara dari burung hantu juga menambah kesunyian di malam hari yang begitu menegangkan bagi boruto karena besok adalah hari yang paling ditunggu-tunggu olehnya yaitu hari pernikahan.

Meskipun semua persiapan pernikahan sudah disusun dengan sangat rapih tapi tetap saja itu tidak akan membauat boruto tenang, ia justru semakin gelisah karena takut jika nanti terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau bahkan pernikahan itu tiba-tiba saja batal karena sebuah alasan.

Jam dinding sudah menujukan pukul 11:30 tapi mata boruto masih saja melotot sempura seakan-akan ingin bersaing dengan burung hantu untuk tidak tertidur di malam hari.

Tubuh boruto berguling kesana kemari untuk mencari kenyaman tapi tetap saja rasa kegelisahan terus saja menghantuinya, tak jarang pula ia terjatuh dari kasur kesayangan nya karena terlalu sibuk berguling.

"Besok adalah awal dari kisah perjuangan cinta ku dengan sarada untuk membangun sebuah keluarga kecil kita bersama, memulai lembaran baru dan bersiap untuk menjalani kehidupan yang akan sangat jauh berbeda dari sebelum nya karena mulai besok sarada akan menjadi milik ku seutuhnya dan untuk selamanya".boruto merentangkan kedua tangan nya, kedua ujung bibirnya juga terangkat saat mengatakan kalimat panjang tadi sebelum akhir nya ia memejam kan matanya untuk masuk kealam mimpi

*
*
*

Isi ruangan penuh dengan warna putih, tak berselang lama setelah itu mulai menetes beberapa air dari atas langit membuat boruto harus mendongkak dan menatap banyaknya tetesan air yang berjatuhan dari atas sana.

Boruto mengedarkan pandangan nya keseluruh sudut ruangan dan ternyata disini hanya ada dirinya sendiri tanpa ada satupun orang yang menemaninya.

Boruto menundukan sedikit pandangan nya, ia memakai sebuah pakaian yang serba putih membuat boruto sedikit bingung karena ia tidak tau dimana ia berada sekarang.

Air yang menetes dari atas itu kian deras seakan-akan diatas sana ada seseorang yang sedang menangis, kedua kaki boruto terus saja berjalan tak tentu arah bahkan semua berwarna putih membuat boruto merasa bahwa sedari tadi ia hanya berputar-putar ditempat yang serba putih ini.

Kedua kakinya berhenti melangkah saat mendengar suara isakan tangis, bahkan langit yang tadinya putih dengan beberapa tetes air kini bergabung menjadi awan mendung serta guntur yang terdengar jelas ditelinga boruto hingga boruto harus menutup kedua telinga nya.

Ia berlari sembari berteriak dan berharap bahwa seseorang mau membantunya untuk keluar dari tempat yang sangat menyebalkan ini, larinya terhenti saat ia tiba-tiba saja terjatuh hingga pakaian yang ia kenakan menjadi basah.

Boruto menekuk lututnya, ia menundukan pandangan sedalam mungkin. Ia tidak kuat jika harus berlari ditempat yang nyaris sama dengan labirin ini, menyerah. Ya mungkin itu lah yang sedang dilakukan oleh boruto.

Ia mendongkak saat tubuhnya terasa hangat karena merasakan kehadiran dari gadis yang ia cintai, boruto menoleh ke arah samping kiri ternyata benar itu adalah kekasihnya, boruto tersenyum lebar karena kini ia tidak sendiri lagi. Bahkan ia juga bisa melihat jika kekasihnya sedang menggenggam sebuah payung berwarna putih juga seperti dres yang sedang dipakai oleh kekasihnya.

Boruto berdiri ia ingin mendekati kekasihnya tapi sarada justru menjauh kemudian menyerahkan payung yang dibawanya kepada pangeran pisangnya dan menyuruhnya untuk menggenggam paying itu dengan erat.

"Jaga diri baik-baik boruto-kun".ucap sarada dengan senyum yang sangat manis tapi boruto tau jika tidak ada yang beres dengan senyum manis itu karena jika dilihat dengan dalam senyum itu menyiratkan sebuah kepedihan membuat boruto bisa merasakan kepedihan itu juga

My Overprotective HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang