Teror Mencekam

893 52 7
                                    

Malam hari di mana jalanan beraspal mulai sepi, para wanita berambut panjang dengan gembiranya bertengger di beberapa pohon kebanggaan mereka. Tak lupa juga dengan para anak kecil berkepala botak yang sedang asyik mencari uang sembari memainkan beberapa lilin dan ditemani oleh hewan peliharaan mereka yang sering mengeluarkan ngek ngek ngek.

Tak jauh berbeda dengan makhluk nokturnal itu, Sang pria tampan bersurai kuning juga tengah bersiap untuk melakukan beberapa eksperimen mengenai ibu hamil. Ya jika boleh jujur, Boruto memang tidak tau apapun mengenai kehamilan tapi yang jelas ia harus membuktikan kepada seluruh makhluk yang menghuni daratan dan juga lautan di muka bumi ini jika Uzumaki Junior akan segera lahir!

Dimalam hari ini Boruto membuka pintu secara perlahan, Saat pintu itu telah terbuka kepalanya dengan cepat celengak-celinguk seperti maling untuk memantau suasana. Boruto bernafas lega, ia yakin jika istri polosnya itu sudah terlelap di kasur empuknya apalagi jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam, itu berarti Sarada sedang bermimpi indah sembari memeluk kedua kucing peliharaan nya itu.

Secara perlahan Boruto melepaskan kedua sepatunya, menjinjing kedua sepatu itu ditangan kanan dan juga tangan kirinya. Kedua kakinya berjingjit, berusaha sekeras mungkin untuk tidak membangunkan singa betina yang sedang tertidur pulas di habitatnya.

Bak seorang maling yang sedang melakukan aksinya, Boruto berjalan mengendap-endap untuk menaiki satu persatu anak tangga. Tak jarak pula mulutnya mengeluarkan suara 'stthhh' dengan jari telunjuk yang menempel pada bibir agar si anak tangga itu tidak mengeluarkan suara saat ia menginjak kepalanya.

Ceklek

Pintu terbuka, pandangan Boruto langsung terfokus pada sebuah tempat yang diyakini adalah tempat istrinya yang sedang bermimpi. Tangan kanan nya menyentuh sebuah tombol, secara otomatis lampu dikamar itu menyala, tapi alangkah terkejutnya Boruto saat melihat begitu banyak darah disekitar lantai.

"Darah apa ini?" Tanya Boruto pada dirinya sendiri, kedua kakinya sudah gemar melangkah, menuntunnya untuk duduk di samping tubuh istrinya yang tertutupi oleh selimut tebal.

"Hm... Sarada." Selagi Mulutnya memanggil nama sang istri tercinta, kedua tangannya senantiasa mengelus permukaan selimut yang bertekstur lembut. Selama beberapa saat semuanya berjalan dengan normal, tapi saat sebuah suara benda jatuh mengentrupsi Indra pendengarnya Boruto langsung terlonjak kaget.

Secepat kilat ia sudah naik di kasur kesayangannya, kedua tangan nya menggoyang-goyangkan tubuh istrinya tapi ada yang aneh. Kenapa tubuh Sarada bisa kaku seperti ini? Boruto mendekatkan telinganya pada salah satu sisi selimut itu, tidak terdengar hembusan nafas itu berarti ini adalah.....

Mata Boruto membulat sempurna saat menyibakkan selimut tebal berwarna putih susu itu ternyata isinya adalah bantal guling. Tunggu dulu jika Sarada tidak ada dikasur lalu dia kemana? Dan darah apa yang berada dilantai itu? Apa jangan-jangan Sarada diculik?

Tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama dari ini, secepat kilat Boruto beranjak dari tempatnya. Berlari kesana-kemari untuk mencari keberadaan istri tercintanya itu, langkah Boruto seketika terhenti, kedua telinganya mendengar dengan jelas sebuah teriakan mengerikan yang bersumber dari kamar mandi.

Awalnya Boruto ragu, tapi ini demi Sarada! Ya ini demi Sarada! Boruto harus menjadi Suami yang pemberani! Tidak pernah kenal takut dengan yang namanya setan terkutuk! Matanya terpejam selama pembukaan pintu kamar mandi.

Saat kelopak mata itu terbuka, hal pertama yang Boruto lihat adalah sebuah penampakan yang cukup miris. Darah dimana-mana dengan kedua orang pria yang sedang tenggelam di bathup bersama dengan darahnya dan juga beberapa alat tajam termasuk pisau dan juga senjata api berupa pistol.

My Overprotective HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang