Menjaga Kesetiaan itu penting

725 43 3
                                    

Setelah sekian lama terdiam ditempatnya yaitu tergeletak dilantai yang begitu licin itu akhirnya Boruto bangkit kemudian melangkahkan kakinya untuk mendekati kursi panjang yang tadi digunakan Sarada dan juga Shikadai untuk mengobrol.

Ia menduduki diri ditempat itu. Kedua tangan nya menutup wajah dengan rapat sebelum akhirnya mengusapnya secara kasar dengan raut wajah yang sudah tidak bisa didefinisikan oleh kata-kata lagi.

Hari ini boruto begitu stres karena kedatangan mantan kekasihnya itu telah membuat hubungan rumah tangga nya renggang seperti ini. Boruto juga sangat paham bagaimana sakit nya Sarada saat melihat ia berciuman dengan wanita gila itu tapi sungguh, boruto tidak berniat untuk berciuman atau bahkan mengenang masa lalu.

Bagi Boruto mantan hanyalah sampah yang tidak bisa didaur ulang lagi apalagi jika mantan itu memiliki sifat yang sangat menyebalkan dan pernah menyakiti perasaan kita dengan sangat dalam maka dia pantas untuk dimasukan ke liang lahat.

Prok prok prok

Disaat sedang pusing bercampur frustasi seperti ini Boruto justru mendengar seseorang yang sedang bertepuk tangan untuknya dan tentu saja itu membuatnya langsung menoleh.

"Wah... Wah.. wah.... Jadi kau sedang bertengkar dengan istri gila mu itu ya? Ah.... Rasanya sangat menyenangkan saat aku melihat mu berdebat dengan pria nanas tadi apalagi saat melihat istri mu itu menangis. Rasanya aku ingin sekali mengabadikan momen tersebut kemudian menyebarkan nya di sosial media agar semua orang tau jika negara ini memiliki seorang psikopat yang cengeng".ucap Jessy sembari mendekat kearah Boruto dan berniat untuk duduk disampingnya tapi Sudah terlebih dahulu menendang pinggang ramping Jessy hingga tubuhnya tersungkur ke lantai.

"Ini semua gara-gara kau wanita gila! Disaat aku sedang pusing seperti ini kau malah bahagia dan tersenyum tanpa henti. Apa kedatangan mu ke sini hanya untuk merusak hubungan rumah tangga ku dengan Sarada? Jika iya maka kau harus pergi sekarang juga didalam kehidupan ku!".bentak Boruto yang sudah meraih lengan Jessy dan menyeret Tubuhnya untuk segera keluar dari perusahaan ini tapi Jessy justru menarik jas yang sedang dikenakan oleh nya kemudian menempelkan bibirnya pada jas hitam itu.

"Ck berani sekali kau mencium jas ku!".Boruto mendorong begitu saja tubuh Jessy hingga tersungkur kembali kelantai sedangkan sang mpu hanya sedikit merintih kesakitan api banyak menikmati kebahagiaan.

Boruto terus saja mengusap jas nya yang terdapat cetakan bibir Jessy yang diselimuti oleh lipstik laknat itu tapi aneh nya cetakan tidak berguna tersebut tidak dapat hilang bahkan malah semakin terlihat jelas di jas nya.

" Hahaha. Sudah lah Boruto kau tidak perlu bersusah payah untuk menghapus bekas ciuman Ku itu, aku juga tau jika kau masih mencintai ku bukan? Jadi, bagaimana jika kita bersenang-senang malam ini? Lagi pula istri mu itu sedang tidak ada dirumah jadi.... Umm..... Kau tau? Kita bisa bermain di rumah mu".ucap Jessy yang sudah berdiri kembali dan menatap Boruto dengan tatapan menggoda sedangkan Boruto yang melihatnya ingin sekali meratakan Wajah tidak berguna itu dengan alat untuk menyetrika baju.

"Cih, jangankan bersenang-senang dengan mu, melihat wajah mu saja aku benar-benar muak. Jika saja kau adalah seorang laki-laki maka sudah aku pastikan jika aku akan memberikan berjuta-juta Bogeman mentah untuk mu".balas Boruto dengan sinis sembari memincingkan kedua matanya kearah mantan kekasihnya yang diketahui sudah tidak waras itu bahkan Boruto juga sudah berniat untuk menghubungi para petugas rumah sakit jiwa dan memberitahu mereka jika salah satu pasien di sana kabur.

"Sudahlah Boruto hentikan semua sandiwara mu ini. Aku tau jika kau tidak semudah ini bisa melupakan ku bukan? Aku juga yakin jika kau masih mengingat masa-masa indah kita dulu. Dimana kau sering kali mengejar-ngejar cintaku bahkan kau mengucapkan kata i love you kepada ku setiap hari".ucap Jessy sembari menjilat bibirnya sendiri untuk menggoda Boruto tapi pemuda tampan itu enggan menatapnya dan hanya memutar bola matanya malas dalam menghadapi segala ocehan tidak masuk akal dari wanita gila di depan nya ini.

My Overprotective HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang