The Pain Of True Love [JJK / TAMAT]

THE PAIN. Eps17

Author pov.

Disebuah taman, yang terdapat dibelakang halaman rumahnya keluarga Kim. Ternyata kini Y/n dan Jungkook, terlihat sedang duduk saling berhadapan dengan tatapan mereka yang berbeda.

"Hey kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Jungkook merasa tak nyaman, karena sedari tadi Y/n terus saja menatapnya dengan tatapan yang mengintimidasi.

"Katakan saja apa yang sebenarnya kau mau? Kenapa kau mendadak ingin dijodohkan denganku?" Ujarnya, yang membuat Jungkook menaikan satu alisnya.

"Apa itu salah?"

"Tentu saja salah. Kau baru saja putus dengan Eunha, dan sekarang mendadak ingin bertunangan denganku. Itu sangat mencurigakan." Jelas Y/n, berdecak kecil.

Tapi saat itu Jungkook yang mendengarnya, ia malah menatap dalam wajah Y/n, sembari berujar. "Karena aku mencintaimu."

Y/n-pun sontak tersentak, ketika mendengar kalimat yang baru saja Jungkook katakan padanya. "K-kau sudah gila? A-aku bahkan t-tidak---"

"Kau mencintaiku." Sela Jungkook, hingga membuat wanita Kim itu tak bisa berkata apa-apa lagi. Karena faktanya, yang dikatakan Jungkook itu memanglah benar, Y/n mencintainya.

"Aku tau kau masih mencintaiku sejak 17-tahun yang lalu itu. Dan aku-pun sama sepertimu. Aku masih mencintaimu." Jelas Jungkook kembali.

"Jungkook---" Ucapan gadis itu seketika terhenti, karena tiba-tiba saja Jungkook mendekatkan wajahnya kearah wajah Y/n, hingga wajah mereka begitu sangat dekat. Bahkan Y/n kini bisa merasakan nafas Jungkook yang menerpa wajahnya. Jantungnya-pun berdegup begitu kencang saking gugupnya. Tapi tiba-tiba saja...

"Menyingkirlah..." Ketus Y/n, segera mendorong bidang dada Jungkook agar menjauh darinya. Ya, karena saat ini Y/n merasa dibuat salah tingkah, dengan wajahnya yang sudah memerah. Dan Jungkook-pun tau akan hal itu. Tapi tak lama kemudian, saat itu Y/n seperti siap untuk berujar.

"A-arraseo. Aku menerima lamaranmu." Ucapnya, yang segera beranjak pergi dari sana. Sedangkan Jungkook yang mendengar hal itu, ia hanya bisa terkekeh gemas, saat memandangi kepergiannya Y/n