THE PAIN. Eps 20 (BAB 2)

1.2K 98 70
                                    

Author pov.

"SinB-ah... kenapa harus mendadak seperti ini? Bahkan kita belum berteman lama." Ucap Y/n yang terus saja memegang erat tangan SinB, seperti tidak mau ditinggalkan. Sedangkan orang yang dipegangnya, ia lantas hanya bisa menarik nafas berat, sembari berujar.

 Sedangkan orang yang dipegangnya, ia lantas hanya bisa menarik nafas berat, sembari berujar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mianhae Y/n-ah... Jujur saja aku juga tidak ingin pergi dari negera ini, tapi mau bagaimana lagi? Orang tuaku bercerai, dan aku harus ikut dengan ibuku ke Jerman. Karena tidak mungkin jika aku ikut pada ayahku disini, karena dia-lah penyebab keluargaku hancur. Ibuku telah mengetahui jika ayahku selama ini berselingkuh dengan mantan kekasihnya dimasa lalu." Jelasnya, yang membuat Y/n begitu sangat terkejut ketika mendengarnya. Karena sebelumnya, dia tidak tau apa-apa tentang keluarganya SinB.

"SinB, aku tak menyangka jika kau selama ini mendapatkan luka seberat ini. Maaf, karena aku tidak tahu akan hal ini. Dan kau benar... kau memang harus ikut bersama ibumu. Dia pasti sangat membutuhkan seseorang saat ini untuk selalu berada bersamanya." Ujar Y/n, yang akhirnya melepaskan tangan SinB, dan beralih memeluk sekilas teman barunya tersebut.

"Ne, tolong titipkan juga salamku pada Eunha dan juga Yerin. Aku tidak akan sempat menemui mereka, karena keberangkatanku hanya tinggal beberapa menit lagi." Ucap SinB, yang diangguki oleh Y/n.

"Ne, aku akan menyampaikannya nanti." Saat keduanya hanya saling melempar senyuman satu sama lain, saat itu-pun terlihat pula seorang wanita yang terlihat berusia 40 tahunan, tengah menengok dari dalam kaca mobil yang terparkir disamping jalan, tak jauh dari keberadaannya SinB dan Y/n.

" Saat keduanya hanya saling melempar senyuman satu sama lain, saat itu-pun terlihat pula seorang wanita yang terlihat berusia 40 tahunan, tengah menengok dari dalam kaca mobil yang terparkir disamping jalan, tak jauh dari keberadaannya SinB dan Y/n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SinB-ah!!! Kajja kita pergi!" Panggilnya, yang ternyata beliau adalah ibunya SinB.

"Ne, eomma." Saut SinB, dengan pandangannya yang masih menatap lekat wajah Y/n.

"Y/n, jika sesuatu terjadi padamu. Kau jangan sungkan untuk bercerita padaku, ne. Walaupun itu hanya lewat telfon, setidaknya aku ingin menjadi teman yang berguna untukmu." Ujarnya, meraih kedua tangan Y/n.

Y/n-pun mengangguk samar, seraya berkata. "Hemmm, sampai jumpa. Aku pasti akan sangat merindukanmu." Ucapnya, yang beralih memeluk erat SinB.

"Aku juga sama akan merindukanmu." Setelah dirasa cukup untuk saling berpamitan, saat itu-pun SinB lantas segera pergi menuju mobil ibunya. Sedangkan Y/n, dia hanya bisa terdiam sendu ketika melihat mobil yang ditumpangi sahabatnya tersebut sudah pergi dari sana.

The Pain Of True Love [JJK / TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang