05- FS | keputusan mutlak👣⏳

248 29 0
                                    


Ayo... jangan lupa vote dulu sebelum membaca.
Terima kasih.
_________________________________________

Aegle yang sedang duduk disamping mommy nya itu menatap sinis karah lawan bicaranya di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aegle yang sedang duduk disamping mommy nya itu menatap sinis karah lawan bicaranya di depan. Sedangkan lawan bicaranya pun sama-sama menatap Aegle dengan sinis.

"Sayang, gak boleh gitu dong ngeliatnya," ucap Anshika--mommy Aegle mengelus rambut putrinya.

"Hmmm,"

"Gle, sopan sedikit!!" tegur Richard yang dibalas decakan oleh Aegle.

"Mario," panggil Rama, ayah dari Mario memberi kode kepada putranya agar tak bertingkah seenaknya saja.

Mario hanya menatap malas ayahnya itu sambil bersender di kepala sofa. Bundanya--Fani hanya terkekeh melihat wajah malas putra semata wayangnya ini.

"Kamu dari mana Gle??" tanya Richard yang sedikit mencium aroma alkohol dari baju Aegle.

"Tadi nemenin Karel dan Regan jalan," bohong gadis yang memakai tangtop berlapiskan jaket kulit hitam itu pada daddy nya yang pasti sudah tau jawaban yang sebenarnya.

"Bun, yah, ngapain sih ngajak Mario kesini?" pertanyaan keluar dari mulut Mario yang menatap Rama dan Fani.

"Biar ayah dan om Richard yang jawab Rio," balas Fani lemah lembut.

"Mom... ini ada apa sih, kenapa ada cowok gila itu di rumah kita?!" bisik Aegle yang langsung di cubit pelan oleh Anshika.

"Huss.. sayang, mulut nya gak boleh gitu. Kamu nurut aja sama daddy." Aegle menghembuskan nafasnya kasar dan menatap malas wajah Mario.

"Dua minggu lagi kalian tunangan." ucap Richard mutlak yang langsung membuat Mario dan Aegle berdiri serempak.

"WHATTT?!!!"

"OMG DADD?!!"

"OM...."

"Mario, duduk!" perintah Rama menarik lengan putranya untuk duduk.

"Ayah... ini apaan sih??!"

"Ayah bercanda?!"

"Ayah, Bunda, om Richard dan tante Anshika sepakat ngejodohin kamu sama Aegle." tegas Rama.

"Ayah tadi bilang apa? Tunangan?! Aku masih SMA yahh!! dan yang berhak untuk nentuin aku buat tunangan itu ya aku sendiriii!! Itu hak aku yahh.."

"Cukup, Mario. Perasaan muncul karena terbiasa, jadi kalian harus sering sama-sama biar perasaan itu muncul. Lagian ini baru tunangan. Nikah nya nanti kalo kalian sudah lulus SMA. Keputusan Ayah dan om Richard sudah mutlak!!"

"Bunnn....." rengek Mario melihat bundanya. Berharap Fani dapat mengerti dirinya.

Fani menggeleng lesu menatap putranya.
"Maaf sayang, tapi bunda gak bisa bantah keputusan ayah kamu,"

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang