FS- 33 | Hadiah Ferrero⏳👣

28 7 0
                                    

Hallo! Apa kabar?
Jaga kesehatan dan tetap taat prokes yap
Dan jangan lupa vote cerita ini!

Richard dengan tergesa berjalan di koridor sekolah menuju kelas putrinya dengan tangan yang masih menempelkan ponsel di telinga.

"Hallo, Dad," sapa Richard saat sambungan telpon tersambung dengan Ferrero.

"can't you hurry?"

"Segera, Dad,"

Panggilan mati secara sepihak membuat Richard mendesah. Sampai di depan kelas XII MIPA 5, tanpa pikir panjang Richard langsung mendorong pintu dan masuk begitu saja tanpa meminta izin padahal sedang ada pembelajaran yang di lakukan Pak Jeju di dalam kelas.

Semua orang terdiam seakan tak bisa berbicara melihat sosok pria paruh baya dengan aura berwibawa dan tegas di depan itu.

"Hey! What are you doing?" tanya Aegle sedikit kesal saat Richard berada di depannya.

"clean up your stuff. Gantikan Daddy meeting hari ini," perintah Richard.

"What?! You crezy, Dad?" Aegle menatap Richard tak percaya.

"Gle, udah lah, nurut aja sama bokap lo." bisik Mario.

Aegle menggeleng. "Gak. Gue gak mau. Masih jam belajar,"

"Gue saranin lo ikut aja daripada bokap lo marah di sini." sela Karel berbicara pela di sebelah Aegle.

"Gue bilang gak mau ya gak mau!" balas Aegle lalu menatap Richard. "Ngapain sih kesini? kenapa gak Daddy aja yang meeting? ngerepotin-"

"Daddy ada pertemuan penting dengan Kakek dan Paman mu-" potong Richard dengan cepat, kemudian lanjut berbisik, "-Tentang Raffi."

Aegle terdiam sesaat sambil menahan nafasnya. Lidahnya menyapu rongga dalam mulutnya lalu kemudian mengangguk menyetujui.

"Fine."

Setelah kepergian Richard dan Aegle. Seluruh kelas menghela nafas lega terkecuali Karel dan Regan. Pembelajaran kembali di mulai seperti semula.

Karel menyenggol lengan Regan. "Gan,"

"Hmm," jawab Regan hanya berdehem.

"Kira-kira Om Richard suruh Aegle ngapain ya?" tanya nya dengan suara pelan.

Regan menghendikkan bahunya pertanda tak tahu membuat Karel berdecak.

"Sekarang beresin barang lo deh, Gan." suruh nya membuat Regan menoleh. "Ngapain?"

"Kita susul Aegle!" kata Karel sambil mengemasi tas nya.

Mata Regan berotasi malas, namun tangannya ikut mengemasi tas juga.

Setelah selesai Karel berdiri bersama Regan. Karel membisikkan sesuatu di telinga pak Jeju hingga guru itu mengangguk.

"Kuy!" Karel menarik tangan Regan keluar kelas.

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang