01- FS | Rahasia⏳👣

566 70 4
                                    

Usahakan vote sebelum membaca
Terima kasih
______________________________________

~👣⏳~

Suara sepatu fantopel hitam berbunyi menggema meninggalkan ruangan yang didiami oleh enam remaja. Sunyi, itulah keadaan ruangan bernuansa gold di mansion utama keluarga Ferrero saat ini, hanya suara detakan jarum jam yang terdengar.


Siapa yang tak mengenal keluarga Ferrero, keluarga dengan segala kemisteriusannya, segala peraturan aneh didalam nya. Dipimpin oleh Ferrero Bagaskoro, orang paling di hormati di keluarga ini bersama ketiga putranya, Richard, Samuel, dan Adibrata.
Mereka semua, seorang pebisnis handal diluar maupun didalam negeri. Dengan segala kekayaan yang mreka punya, mreka memiliki banyak dukungan dalam negeri. Tak salah jika salah satu di antara mreka terkena masalah, maka dengan senang hati polisi yang termasuk badan pendukung keluarga Ferrero akan membersihkannya dengan senang hati.

Brakkk

"Ah bosennn gue bangkee!!" keluh seorang laki laki yang duduk disamping gadis bernetra hitam pekat itu sebelum menggebrak meja.

"Ini mansion serasa penjara sumvahh!!"

"tau gak sih, gua itu bosan woee! bosann!" cerocos Karel, putra pertama Adibrata yang tidak diperdulikan oleh kedua sepupunya.

"Alay lu kak," ujar Raffi, remaja yang 3 tahun lebih muda dari Karel.

"Tau, lo. Drama bener," kata Kadava, sosok lelaki seumuran dengan Raffi, yang berada di meja sebrang.

"Bukan kakak Alin!! kakak Alin kan kak Regan sama kak Gle hehe," ucap Alin ikut-ikutan sambil terkekeh. Gadis polos nan imut yang baru menginjak kelas 8 SMP bersama Kadava dan Raffi.

"Ya tuhann... apa salah dan dosa ku sayang!!"

"BANYAKKK!" jawab kompak Raffi, Kadava, dan Alin. Sedangkan gadis dan lelaki yang berada disamping Karel, melihat itu hanya tersenyum kecil menggelengkan kepala.

Entah mengapa, Karel, sepupu mereka yang satu itu berbeda sendiri. Sebenarnya mereka sempat meragukan apakah dia keturunan keluarga Ferrero atau bukan, tapi sepertinya sifat Karel menurun dari sifat Adibrata, yang biasa mereka panggil paman.

"Tapi kalian pernah ngerasa gak sih? Kenapa keluarga kita gini banget? Dari jamann kakek sampe jaman kita sekarang ... gak pernah masuk sekolah tatap muka kayak anak di luaran sana??" tanya Karel serius. Baru kali ini mereka melihat Karel berbicara seserius ini, biasanya dia selalu saja bercanda.

"Lo pikir kita sekarang lagi belajar tatap pantat?!" Kata Raffi bergurau
"Kita kan sekarang tatap muka! gila lo hahahah!!"

"Yee... gak gituu maksud gue gundull!!! Maksud gue itu kenapa kita gak belajar di sekolah umum gitu,"

"Iya kak, gue juga mikir begitu. Tapi gue sih positif thinking aja, mungkin karena kita terlalu tampan dan Alin sama kak Gle terlalu cantik, jadi kakek takut orang-orang pada terpesona sama kita," jawab Raffi pede sambil menaik turunkan alisnya menatap para saudaranya. Sedangkan yang ditatap hanya menatapnya dengan tatapan malas.

"Yehh pedee bener lo fii!!" ujar Karel sambil menoyor jidat Raffi yang kini sudah bergabung dimeja Karel dan kedua sepupunya.

"Kak, sebenarnya gue juga gak suka sama peraturan keluarga kita," kata Kadava yang sedari tadi diam dan diangguki oleh Alin.

"Iya kak, Alin juga bosen, dari TK sampe sekarang cuma homeschooling terus!" ucap Alin kesal, adik dari lelaki disamping Karel itu ikutan dengan muka merengut.

"Udah gitu di setiap kamarr kita ada lukisan, trus gambarnya sama semua pula," tambah Raffi.

"Nahhh ituuu! Ituu diaa gue bingung!!!" ujar Karel sambil memegangi dagunya.

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang