09-FS | pengungkapan👣⏳

209 28 1
                                    


Usahakan vote sebelum membaca
Makasih😉
_________________________________________

Usahakan vote sebelum membacaMakasih😉_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa Rell?!" tanya Aegle serius menatap Karel.

Karel memejamkan matanya sebentar.
"Gue bisa ngeliat waktu, 5 menit yang akan datang,"

Mereka semua terkejut atas pengungkapan Karel. Termasuk Regan yang menyimak baik-baik ucapan Karel.

"Termasuk kejadian mobil lo kemaren, Gle. Gue ngeliat itu semua. Gue ngerasa gue lagi halusinasi, tapi ternyata itu beneran terjadi setelah beberapa menit gue liat."

"Sejak kapan, Rel?"

"Seminggu yang lalu,"

Aegle menatap Karel dengan tak percaya.
"Dan lo gak ngasih tau gue atau pun Regan?"

"Gue takutt Glee!! gue takut kalo itu cuma terjadi sama gue doang. Dan gue baru nyadar saat kemaren lo bicara tentang keistimewaan yang kakek maksud. Pelan-pelan gue ngerti, yang gue punya ini yang di maksud keistimewaan!" Ujar Karel dengan wajah yang tak biasa.

"Kak... gue juga ngalamin yang sama kak," sela Raffi dengan bibir yang bergetar.

"Lo juga gak ngasih tau gue Fi?" tanya Aegle menatap adiknya yang mengangguk.

"Lu bisa apa Fi?" cetus Karel bertanya.

Raffi mulai mengangkat tangannya dan mengarahkan tangannya yang bergetar ke arah lampu yang terletak di samping tempat tidur. Ia menatap lampu itu dalam-dalam. Hingga.....

Lampu itu menyala dengan sendirinya tanpa digerakkan.
Karel melongo melihat lampu itu menyala.

"Maaf kak, gue gak ngasih tau lo. Sebenarnya pas lo sama kak Raja ke kamar gue, itu gue takut bukan karena kecoa. Tapi karena gue gak sengaja fokus sama lampu di kamar gue, terus lampu itu nyala sendiri."

Aegle berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah kursi depan jendela. Ia lurus menatap ke depan. Ia sedikit merasa kecewa pada adik nya itu.

"Alin?" tanya nya bergantian pada Alin tanpa beralih dari tatapan langit sore didepannya.

Alin menunjuk diri nya sendiri dengan heran.
"Alin? Alin kenapa?"

Raffi dan Karel menatap Alin yang kelewat lola ini. Karel sendiri bingung, sebenarnya adiknya ini polos atau otak nya yang tak sampai menangkap?

"Lo ngerasa ada yang beda dari lo gak?" tanya Raffi sabar menghadapi sepupunya yang ini.

"Ohh... em ada sih, Alin ngerasa beda pas Alin bisa ngomong sama hewan." jawab Alin santai yang membuat Karel Raffi dan Dava melotot.

"Kenapa? Aneh ya? Alin juga ngerasa aneh, tapi Alin senang akhirnya bisa ngomong sama peliharaan-peliharaan Alin."

"Jadi selama ini... lo benaran bisa ngomong sama mimi?" Alin mengangguk. Karel mengangak tak habis pikir dengan Alin. Ia kira Alin hanya mengada-ada saat ia melihat Alin berbicara dengan kucing-kucingnya.

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang