21- FS | Minggu nya Mario👣⏳

163 32 2
                                    

Vote dulu yuk sebelum membaca.
Jangan lupa komen juga ya😉
_________________________________________

 Jangan lupa komen juga ya😉_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cahaya mentari sudah menembus jendela kaca yang telah terbuka. Jam juga telah menunjukkan 10 pagi. Lelaki yang masih tertidur di kasur king size nya itu tak juga bangun. Padahal sudah ada sang bunda yang dari tadi tak berhenti menggedor pintu kamarnya.

"MARIO," triak Bunda Mario menggedor pintu di luar sana.

"BANGUN RIO,"

Ketukan tak berhenti berbunyi. Hal itu membuat Mario menggeliat dalam selimut.

"BANGUN GAK KAMU?"

"ADA TEMEN-TEMEN KAMU TUH DI BAWAH,"

"KAMU MAU BUNDA SURUH MEREKA LANGSUNG KE SINI ATAU KAMU BANGUN SEKARANG!"

Mendengar kata "teman" dari bunda nya tadi ia langsung terlonjak jatuh ke atas lantai tehel yang dingin.

"Aghh!" ringisnya memegang pantatnya yang terasa sakit.

"MARIO,"

Mario berdecak menggosok kepalanya kasar. "BENTAR BUN," balasnya sambil berjalan ke pintu. Ia membuka kunci dan membuka gagang pintu tersebut.

"Kenapa Bun?" tanyanya dengan tangan yang masih memegang pantat.

Fani melihat putrinya dengan menggeleng. Ia hanya bisa memaklumi putra nya yang baru bangun karena semalam kelelahan.

"Turun gih. Di bawah ada temen-temen kamu tuh,"

Mario mengerutkan keningnya. "Teman?"

"Iya teman-teman kamu. Roman, Agam, Adam, Alfa,"

"Aihh..." lirih Mario menepuk kepalanya.

"Kenapa sayang?"

"Gakpapa bun, ntar Rio turun."

"Yaudah, bunda turun duluan ya."

"Bun," panggil Mario saat sang bunda baru melangkah kan kaki.

"Kenapa lagi sayang?"

"Bunda siaga satu ya bun. Hati-hati, mereka itu kayak hewan lepas dari ragunan," peringatnya membuat Fani menggeleng.

"Ada-ada aja kamu." gumam Fani melanjutkan langkahnya.

****

Setelah membasuh muka dan menggosok giginya, Mario segera turun ke lantai bawah untuk menghampiri ke empat sahabatnya. Mario berdiri di ujung tangga dengan menggeleng. Lihat lah, para tamu tidak tahu diri. Entah apa yang mereka pikirkan hingga menghambur semua barang di rumah nya.

"Eh, Umar," panggil Adam yang memakan snack di karpet berbulu yang sudah di kelilingi oleh sampah-sampah plastik.

Mario hanya memutar bola matanya malas lalu melanjutkan langkahnya ke ruang keluarga.

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang