¦Hot Sister ¦¦ [M]

07. | Oppa? Where Are You?

Sebelumnya Tekan BINTANG yuk💜💜

Udh tekan bintang? BAGUS!! 💜💜

[😉Happy Reading❣]

Kediaman Jeon.

Suara kicauan burung terdengar juga sinar matahari yg mulai meringsek memaksa masuk melewati tirai putih dan mulai menyinari kamar anak gadis bermarga Jeon ini dengan cepat. Pagi mulai terlihat dan gadis ini masih saja asik dengan acara tidurnya. Sampai saat suara ketukan pintu terdengar memekakan telinganya bersamaan dengan suara seorang maid yg memanggil agar sang pemilik kamar bangun. Ia dengan sedikit kesadaran nya pun menyahut pelan dan lembut.

"eumm... Iya ahjuma aku sudah bangun. Katakan pada eomma sekitar 30 menit lagi aku akan turun." ucapnya kemudian kembali memejamkan matanya. Mendengar suara derap langkah kaki yg menjauh ia pun menghela nafasnya pelan lalu bangkit guna mengambil posisi duduk.

"ah? Apa semalam oppa tidak pulang?" monolognya. Entah kenapa ia teringat dengan oppanya yg dulu sekali suka membangunkan nya dengan cara jahil. Hal itu hanya dilakukan saat mereka punya waktu sebelum akhirnya disibukkan dengan pendidikan masing-masing. Tpi semua kenangan kecil itulah justru yg sangat berharga dimata Yn. Ia ingat betul bagaimana oppanya sengaja menaikkan suhu ruangan agar menjadi panas dan ia terpaksa membuka gulungan selimut yg membalut tubuhnya. Setelahnya oppanya itu pasti akan mengecupi pipi Yn agar cepat membuka mata jangan hanya duduk dengan mata terpejam.

Sepertinya kegiatan seperti itu dan skinship kecil antara kakak dan adik itu sudah tidak mungkin ada karna mengingat sang kakak mempunyai prioritas utama yg tidak boleh disia-sia kan. Pun sekarang mereka sudah besar dan tidak pantas jika masih melakukan skinship yg dilakukan saat yn dulu berumur 15 tahun. Jdi mungkin sekarang bisa lebih dewasa kendati mereka juga sudah pantas menemukan pendamping hidup masing-masing.

Saat sudah beranjak dan berdiri didepan cermin. Yn pun menatap dirinya dicermin. Ia sadar dirinya banyak berubah. Bibirnya yg dulu hanya suka menggunakan lipbalm agar terlihat tidak pucat sekarang sudah berani menggunakan lipstik meski dengan warna yg tidak terlalu menyala. Wajahnya yg dulu hanya berani menggunakan bedak bayi sekarang sudah berani menggunakan polesan foundation dan bedak mahal. Pun beberapa bagian tubuhnya yg tidak sekurus dulu. Ia banyak sekali melihat perubahan pada dirinya sendiri bahkan ia membandingkan dengan wanita yg Taehyung nikahi. Wanita itu tidak lebih hanya seorang penggoda juga tidak terlalu cantik. Hanya saja keramahan dan senyuman yg selalu wanita itu pancarkan lah yg membuat dirinya cantik luar dalam.

Yn jdi merasa insecure dengan semuanya. Hidupnya. Wajahnya. Takdir juga jodohnya. Ia pikir knp harus mengalami semua ini saat ia sudah sangat siap untuk kembali meraih kebahagiaan yg sempat ia tunda. Seharusnya ia menurut saja apa perkataan oppanya kala itu. Yg mengharuskan dirinya berkuliah dikampus korea. Tidak perlu jauh-jauh menempuh pendidikan keluar negri. Knp tidak seperti itu saja. Mungkin sekarang ia sudah menjadi tunangan dri seorang kim Taehyung. Seperti yg lelaki itu janjikan.

Tpi mengingat mematuhi perkataan kedua orang tua adalah hal nomor satu agar ia bisa membuat orang tuanya bangga ia akan melakukan apapun demi membalas semua yg orang tuanya lakukan sampai ia besar dan sukses seperti ini.

"eumm... Knp aku jdi seperti ini. Seharusnya aku bangga lebih mengutamakan pendidikan dri pada persoalan cinta." Seharusnya aku bersyukur setidaknya menjauh dari pria brengsek seperti Taehyung yg hanya bisa mementingkan nafsu. Dia nyatanya tidak bisa setia. Yn tau Taehyung juga sempat menjalin sebuah hubungan dengan seorang wanita sebelum ia menikah dengan alasan bertanggung jawab. Bukankah pria itu brengsek? Dia bahkan sudah bermonolog jauh sebelum yn pergi dengan kata-kata manis agar yn percaya suatu saat ia kembali maka mereka akan hidup seperti yg mereka bayangkan.