สิบหก

435 40 2
                                    

Setelah kejadian tadi, kini Tay dan New sudah berada di kantin.

New tentu saja menemani kekasih barunya itu.

“P’ mau makan apa? “ Tanya New sambil menggandeng lengan Tay dengan sedikit kuat.

“Hmmm…. Apa ya? aku mendadak gak lapar nih” jawab Tay sambil mencubit hidung New gemas.

“Hmm.. kau bilang apa tadi? Gak lapar?” New berucap sambil mencubit pinggang Tay dengan keras.

“NEWWWW SAKITT!! “ teriak Tay kesakitan sambil tertawa melihat kelakuan absurd pasangannya ini.

“Kalau P’ sakit siapa yang susah?” New geram.

“Entah, mungkin ibu kantin yang susah. “ jawab Tay santai.

“P’ ku mau makan itu” tunjuk New ke arah menu ayam geprek.

“GAK BOLEH” jawab Tay.

“P’, kenapa??” ucap New mulai merenggek.

“PEDASS NEW. Aku gak mau kamu sakit perut nanti” ucap Tay memberitahu.

“Yahh, padahal ku mau itu” ucap New sedih

“Gimana kalau kamu makan nasi goreng saja?” Tanya Tay memberi rekomen makanan.

“Hmm, terserah lah.” Jawab New malas.

“Kalau begitu nasi goreng 1, ayam geprek 1 ok” balas Tay mengacak- acak rambut New.

“Kok P’ makan ayam geprek”ucap New sebal.

Dirinya dilarang makan ayam geprek itu karna pedas, namun Tay malah memesan makanan itu.

“Enakk soalnya.” Balas Tay polos.

“GAK BOLEHH… NANTI P’ SAKIT JUGA” New bebricara sambil menggeruncutkan bibirnya.

“T..ttapii…” ucap Tay sedih.

“Kalau P’ makan ayam geprek, ku juga makan itu. Gimana?” ucap New memberi penawaran.

“Gak boleh, kamu masih kecil New.” Balas Tay.

“Emang P’ udah dewasa?” New tidak terima dibilang masih kecil.

“Tentu saja” jawab Tay angkuh.

“Isshh.. nyebelin” New pergi dari hadapan Tay dan mulai memesan makanan.

Tay  yang melihat kekasihnya pergi itu pun segera mencari bangku untuk makan.

Di waktu menunggunya itu, Off dan Arm yang baru selesai kelas datang ke tempat Tay berada sekarang.

“Wehh bro, dicariin pak Agus tuh. Kemana lu tadi kok skip kelas?” ucap Arm menyapa Tay.

“Gue lagi ada urusan Bro” balas Tay.

“Urusan apa anjir? Lu malah enak- enakan duduk disini” balas Off sambil memukul kepala Tay kesal.

“Urusan hidup gue lah. Emang kek kalian punya kehidupan kok hambar kayak teh tawar” balas Tay angkuh.

“Helehh… bro, habis kelas cabut yuk nanti. Kita nongkrong di mall dekat sekolah” ajak Off kepada Tay dan Arm.

Tangan kiri Off memegang bahu Tay dengan sangat erat, menandakan dia sangat dekat dengan orang disebelahnya ini.

Di tengah sesi mengobrol mereka, tiba- tiba sebuah teriakkan terdengar di seluruh penjuru kantin yang bisa dibilang mulai ramai itu.

“P’ TAYYY!!!!” teriakkan suara itu tentu saja menyadarkan Tay dengan aktivitasnya.

“NEWW?” ucap tay pelan memanggil kekasih mungilnya itu.

MILOVAT =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang