"sudah?"
Ezkiel mengangguk, sejujurnya ia masih merasa malu karena mengompol di hadapan orang itu. Tapi mau bagaimana lagi? Ia juga masih tau terimakasih untuk tidak kabur begitu saja.
Ah, lagipula juga kakinya kan terkilir, mana bisa ia kabur! Dan ezkiel rasanya ingin segera pulang lalu mengadu kepada mamanya:(
"Kamu datang kesini sama siapa?" Tanya orang itu sembari memapah ezkiel.
"Sama temennya mama, om"
Orang itu mengangguk paham, "Ah..gitu..saya juga kesini mau ketemu temen-temen kuliah saya"
"Oh.."
Sesampainya di lapangan, ezkiel lantas berkata, "nanti celananya aku kembalikan ya om, terimakasih sekali lagi.."
"Iyaa"
Ezkiel pun berjalan ke arah Sean dengan langkah yang terpincang-pincang sambil membawa paper bag berisi celana serta sepatu yang terkena pipisnya.
Lalu saat ada di dekat Sean, ezkiel pun langsung berkata, "om seann, ayo pulang!"
Tapi bukannya menjawab, Sean malah fokus ke orang yang datang bersama dengan ezkiel tadi, "kamu kenapa dateng sama dia?"
Ezkiel pun menatap ke arah pandang Sean, "tadi dia kasih pinjem aku celana"
"Celana..?" Bingung Sean, ia pun menatap celana yang dipakai ezkiel.
"Iya, soalnya aku kelepasan pipis di celana om.." bisik ezkiel di telinga Sean.
Mendengar hal itu, Sean mengerejap pelan laluㅡ"yah ... malu dong masa ngompol, udah gede juga??"
Ezkiel berdecak, "abisnya tadi jatoh, jadi kelepasan!"
Sean terkikik pelan, ekspresi kesal ezkiel sangatlah menggemaskan. Ia jadi bingung, anak itu sebenarnya sudah berumur 16 tahun atau masih 6 tahun sih?
Hingga kedatangan orang yang membantu ezkiel pun lagi-lagi mengalihkan perhatian Sean.
"Hai guys, long time no see~" sapa orang itu dengan senyum khasnya.
"WIDIH OUR.....!"
"Kiel, ayo pulang!" Kata Sean tepat di samping telinganya, ia tidak membiarkan anak itu mendengar Abyan yang sudah pasti berteriak 'our president' seperti biasanya.
Kalau ezkiel mendengarnya, ia pasti tau siapa orang itu.
Ezkiel mengerejap, "ayo.."
"Pakabs pakkk, kemana aja nih baru keliatan??"
"Baru nyampe indo nih cuy"
"Anjir makin cungkring aja lu, tinggal di luar negeri gak nemu nasi ya?"
"Iya, ketemunya pur ayam"
"Bego hahah"
Perbincangan seru itu pun terputus karena Sean tiba-tiba berkata,"Eh, gua pamit pergi dulu ya" sambil merangkul bahu ezkiel.
"Tanding sekali lagi lah yan, buru-buru amat?"
"Iya yan, sekarang fullteam nih ada si Jae"
Sean menggelengkan kepalanya, "Udah magrib, takut kena omel nyokapnya"
"Yaudah gih, tiatii"
"Sipp"
"Om, kaki aku keseleo" kata ezkiel sebelum mereka pergi.
Sean lantas menatap kaki anak itu, "luka juga loh"
"Dikit doang itumah, gak sakit" jawaban ezkiel itu malah membuat Sean berjongkok di depannya, "naik"
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity ; pjs ft.kjs
Fanfiction[eleven's : 05] [+osh] Orang-orang selalu berkata bahwa Ezkiel Jinendra adalah anak haram yang tidak diharapkan kehadirannya, padahal bagi Jie Soraya ia adalah hadiah dari Tuhan yang paling mengagumkan. *** 16 Februari 2021 - [] ©Eleventhusiast