14 : yes, you can

678 187 27
                                    

"Ezkiel..."



"Kiel..."




"Astaga .... kenapa malah nangis???"

Mendapati ezkiel yang tak kunjung bangun, Sean pun merasa panik, ia lantas menggoyang-goyangkan tubuh anak itu yang kini masih terlelap sambil menangis.

"Ezkiel, bangun heii, kita udah nyampe"

...

Anak itu malah semakin terisak, menangis tersedu-sedu hingga wajahnya memerah.

"Hei, bangunn!"

Pada akhirnya dengan kesabaran yang sudah habis, Sean pun berteriak, "EZKIEL!" sambil menepuk-nepuk keras pipi anak itu.

Perlahan, ezkiel pun membuka matanya dan ia terdiam beberapa saat sebelum kembali menutup mata dan mengatur nafasnya.

Sean lantas bertanya, "kamu mimpi apa sih nyampe nangis gitu? saya panik liatnya"

Ezkiel terdiam sejenak sebelum kemudian tertawa dan berkata, "ah gila..."

"Heh?!"

Ezkiel mengusak rambutnya kasar kemudian menatap Sean lalu kembali tertawa, "iya...mana mungkin kan...haha..."

"???????"

Ia pun lantas membenarkan posisi duduknya lalu bertanya, "om, kapan nikah?"

Sean menjitak pelan anak itu, "gausah ngeledekk, bocah!"

"Gak dijodohin kan?"

...

".....apa sih? Mana mungkin saya dijodohin? Emang kamu pikir saya orang yang gampang diatur?" Ketus Sean, ia pun melepas sabuk pengamannya dan kemudian berkata, "ayo turun, udah nyampe."

Ezkiel kembali tertawaㅡtawa melegakan karena sadar kalau ia hanya bermimpi. Sebab Sean masih ada di sampingnya,dan juga masih berusaha menepati janjinya untuk mendapatkan Jie.

"Pa!" Panggil ezkiel, Sean yang hendak mengambil drone di jok belakang pun menoleh.

"Saya belum nikah sama Jie!" Galak Sean, dan ezkiel malah tercengir karenanya.

Ia lega, sangattt lega. Karena Sean tidak meninggalkannya seperti yang ayahnya lakukan.

"Cepet turun, jangan cengar-cengir mulu" kata Sean yang mana kemudian lelaki itu turun dari mobil setelah mengambil drone di jok belakang.

Ezkiel pun lantas bergegas mengambil drone yang ia letakkan di atas dashboard lalu keluar dari mobil dan mengejar Sean sambil berteriak, "PAAAA TUNGGUIN KIELL!"

Sean yang tengah berjalan itu menoleh, tadinya ia hendak mengomel ... tapi melihat ezkiel yang berlari sambil menampakkan senyuman cerahnya membuat ia ikut tersenyum dan berseru, "Cepetan!!"

Seperti di dalam mimpinya, malam itu ezkiel memanggil Sean dengan sebutan 'papa', hanya saja tanpa persetujuan Sean.

Sean sendiri hanya bisa pasrah. Terserah ezkiel saja, yang penting ia bahagia.

"Wuiii liat drone aku lebih tinggi daripada punya papaa!"

"Jangan sombong kamu"

"Papa noob!!"

"Enak aja!"

Ezkiel lantas menyenggol Sean hingga membuatnya oleng begitu juga dengan drone-nya, Sean pun mengomel karenanya.

"Heh heh jangan senggol-senggolan! Curang kamu!"

"Gak curang, itu tuh salah satu trik biar menang!"

serendipity ; pjs ft.kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang