10 : sean, jaga ezkiel ya

775 207 15
                                    

Terakhir kali ezkiel bertemu dengan kakek neneknya adalah saat ia baru saja masuk taman kanak-kanak, Jie saat itu memberanikan diri bertemu dengan orangtuanya setelah sekian lama pergi dari rumah.

Namun sayang, tidak ada sambutan hangat dari merekaㅡmelainkan tatapan tajam dan ucapan yang kelewat sinis.

Ezkiel masih kecil saat itu, tapi ia cukup pintar dalam mengerti situasi apa yang sedang ia alami saat itu.

Jadi setelahnya Jie tidak pernah lagi pergi menemui orangtuanya sampai mereka pun akhirnya pindah ke luar negeri dan Jie sendiri memutuskan untuk kembali pindah ke kota kelahirannya itu.

Sean yang melihat ezkiel melamun pun lantas menepuk bahu anak itu, "kenalin ma, ini ezkiel anaknya Jie"

Ezkiel mengerejap, menatap wanita tua yang ada di hadapannya itu.

"Ah..halo..eung.."

"Panggil aja Oma, Kiel"

"Halo Oma..aku ezkiel jinendra.."

Mama Sean tersenyum, "nama yang bagus, ayo masuk sayang.."

Ezkiel dan Sean lantas mengikuti langkah Mama Seanㅡatau kita panggil saja Lilyㅡyang membawa mereka ke ruang tamu.

"Sean ambilin minum gih, sekalian juga cemilan" suruh Lily yang langsung dituruti oleh Sean.

Lily sendiri kini duduk di sofa kecil samping kanan ezkiel, wanita tua itu menatap ezkiel dengan tatapan teduhnya, "Hari ini Kiel pergi kemana aja sama Sean?"

"Ke toko musik, om Sean anter aku beli gitar sama alat-alat perlengkapan gitar lainnya"

Lily pun mengangguk-angguk, "lalu?"

"Kita pergi makan, habis itu langsung kesini"

Lily lantas kembali bertanya banyak hal dan ditanggapi dengan baik oleh ezkiel, alhasil mereka saat itu mengobrol dengan santai.

Ezkiel tidak pernah sekalipun mengobrol dengan neneknya, dan lagi-lagi ia mendapatkan itu dari sosok Sean.

"Ezkiel tau gak? dari dulu Sean itu emang suka banget sama mama kamu nyampe kamarnya aja penuh sama posternya"

Ezkiel tertawa kecil mendengarnya, lalu Lily kembali berkata, "terus juga nih ya setiap mama kamu rilis film baru dia pasti uring-uringan, apalagi kalo itu film romansa, lampu kamarnya pasti bakal dia matiin terus tau-tau dia nyanyi lagu sedih nyampe teriak-teriak, orang seisi rumah nyampe khatam sama kelakuannya yang satu itu"

Sean yang saat itu sudah kembali pun berdecak sambil meletakkan minuman serta camilan ke atas meja.

"Iya gibahin aja teruss.."

"Ih apaa, orang cuma ngasih tau kenyataannya kok" elak Lily.

Ezkiel sendiri hanya menatap Sean dengan tatapan meledeknya, dan dibalas tatapan menantang oleh Sean.

Hingga tak lama kemudian datanglah pria tua yang memakai perlengkapan memancing lengkapnya, ia berhenti di samping Sean kemudian menyipitkan matanya ke arah ezkiel.

"Sape tuh?"

"Anaknya jie" jawab Sean, ia pun duduk di samping ezkiel.

Papa Seanㅡalias Geraldㅡ lantas ikut nimbrung bersama mereka dan meletakkan ember berisi ikannya di samping sofa yang Lily duduki.

"Oalahhhh ini toh anaknya si cantik Jie soraya, kenalin dahh ... ane Gerald bapaknya Sean,dan khusus buat anak calon mantu ane sih panggil aja granfhaaa"

"Enggak Kiel, panggil aja dia aki" sahut Lily.

"Eiyy, ane masih seger gini masa aki?? Panggil Granfhaa pokoknya ya, inget ... fha nya dilempar"

serendipity ; pjs ft.kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang