15 : azkia

719 173 17
                                    

Sebenarnya ezkiel malas untuk mengerjakan tugas kelompoknya, yang ingin ia lakukan hari itu hanyalah latihan basket atau yang paling enak sih ya tidur di rumah.

Tapi karena partnernya Leoㅡsi manusia segalak singa dan suka memarahi ezkielㅡmau tidak mau ia ikut mengerjakannya, kalau tidak ... bisa-bisa nanti ia mati muda dan meninggalkan Jie serta Sean yang belum juga bersatu.

Oh, mengingat hal itu lantas ezkiel menepuk pelan bahu Leo yang dibalas, "APA SIH YEL?!!"

Ezkiel meringis, "ntar dulu lah ngerjainnya, gua mau cerita nih"

"G. Cerita lu gak bermutu."

"Serius le, ini menyangkut kesejahteraan hidup gua"

Leo lantas mengambil nafas dalam sebelum menghembuskannya keras lalu ia menyingkirkan laptop dari pangkuannya dan beralih duduk di hadapan ezkiel, "apaan, cepet cerita"

"Menurut lu ... kemungkinan mama gua nikah lagi berapa persen?"

"Lu mau cerita apa nanya sih??"

....harusnya ezkiel sadar kalau Leo bukanlah orang yang bisa diajak curhat, yang ada mereka malah debat nantinya.

"Dahlah gak jadi, mending kita jajan yuk?"

"Yaelah males anjir!!"

"Gua bayarin"

Leo langsung berdiri, "GAK USAH, duit gua juga banyak!"

Ezkiel mendengus, "iyeiyee, gua pinjem topi dong"

"Ngapainsi"

"Buat ngemis"

"Serius?"

Aduh, kalau saja ezkiel tidak takut pada Leo, sudah ia tampol anak itu. Alhasil ia hanya bisa melayangkan tatapan malas dan dibalas tatapan polos oleh Leo.

"Buat gua pake, Leooooo!"

"Ooouuchhh, oke bentarr!" Leo pun berlari kecil menuju walk closet yang ada di samping kamarnya.

Ezkiel sendiri memakai jaketnya sebelum kemudian ia mengantongi ponselnya di saku jaket.

Leo kembali dalam waktu satu menit dengan membawa dua topi, satu untuk ia pakai dan satunya lagi untuk ezkiel.

"Nih!" Leo pun melempar topinya pada Ezkiel dan diterima dengan baik oleh anak itu.

Mereka berdua pun keluar dari kamar Leo dan pergi menuju garasi, yang mana kemudian Leo memilih motor matic dan meminta ezkiel yang mengendarainya.

"Buruan naek" kata ezkiel disaat setelah menyalakan mesin motornya.

Leo lantas naik ke jok belakang dan menepuk bahu ezkiel dengan keras, "BERANGKAT!"

"Aduh! Sableng banget sih lu, sakit tau!"

"Yaelah lembek , laki bukan??!"

Ezkiel tak menghiraukannya, ia pun melajukan motornya dan tujuannya saat itu adalah mall, katanya sih sekalian ingin belanja. Leo selaku manusia hedon jelas mengiyakan, toh ia juga baru saja ditransfer uang oleh ayahnya.

*

Melihat ezkiel dan Leo yang jalan berdampingan, seketika memori tentang masa lalu mereka pun kembali bermunculan.

Yang pertama adalah tentang julukan sahabat se-perpopokan-an, itu didapatkan karena mereka berdua memang sudah bertemu sejak bayi karena dulunya mama Leo adalah tetangga Jie.

Mama Leo orang baik, dia selalu menjaga Jie dan memberinya perhatian bahkan sekalipun ia tau tentang fakta bahwa Jie hamil di luar nikah.

serendipity ; pjs ft.kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang