Lapangan basket samping rumah yang Sean design itu kini sudah sepenuhnya jadi, hasilnya sangat memuaskan seperti yang diharapkan tapi Ezkiel tidak pernah mau untuk menginjakkan kakinya di sana.
Jie tidak memaksa, ia tauㅡ dibandingkan dirinya, Ezkiel pasti jauh lebih kecewa setelah mendengar kabar pernikahan Sean yang akan berlangsung pada bulan depan.
Tapi malam itu berbeda. Sebab bisa Jie lihat Ezkiel tengah bermain seorang diri di lapangan tersebut.
"Bos kecil mainnya sendirian aja nihh?" Jie melemparkan senyuman ke arah anak itu lalu menggulung kemejanya sebatas siku.
"Katanya Mama ke luar kota?"
"Kan enggak nginep. Sini oper bolanya," Ujar Jie dengan santainya, dan Ezkiel lantas melemparkan bolanya ke arah sang Mama.
"Kita by one yuk? Yang menang traktir makan malem!" Tantang Jie.
"Wah si mama nantangin orang yang salah! Ayo lah siapa takut!!!" Balas Ezkiel dengan songongnya.
Jie terkekeh geli melihat reaksi anaknya itu.
Lantas mereka pun ke tengah-tengah lapangan untuk memulai pertandingan.
"Rambut Mama kuncir dulu," Ujar Ezkiel dan diiyakan oleh Jie.
Setelah mencepol rambutnya asal, Jie pun melempar bolanya ke atas dan ia jelas kalah cepat oleh Ezkiel. Anaknya itu memimpin pertandingan.
"Iyel jangan curang donggg, Mama mau pegang bolanya!"
"Ya rebut dong buu, masa aku kasih? Emangnya lagi main oper bola??" Ezkiel terkikik setelahnya, ia senang sekali melihat Mamanya kesal karena tidak kunjung berhasil merebut bola darinya.
Tapi beberapa menit kemudian setelah mencetak 4 poin, Ezkiel bermurah hati dengan membiarkan dirinya lengah sehingga membuat sang Mama bisa merebut bolanya dan mencetak poin.
"YES, SATU POIN!!" Seru Jie, ia pun langsung berjoget ria di bawah ring basket.
Ezkiel tertawa, Mamanya itu seperti anak kecil saja!
"Ayo main lagi, jangan joget mulu!"
"Yeee, ayo lah! Rebut sini kalau bisa!"
"Nantangin banget deh ibu-ibu satu ini, gatau apa kalau anaknya titisan Stephen curry!!"
Mereka malam itu terlihat sangat bahagia, seolah lupa dengan patah hati yang mereka alami baru-baru ini.
Tapi bagi Jie ... entah itu Jae atau bahkan Sean yang meninggalkannya, ia tidak lagi mau ambil pusingㅡselagi Ezkiel ada di sampingnya semua hal terasa baik-baik saja.
Persetan dengan patah hati karena ditinggalkan lelaki tidak jelas, ia dan Ezkiel saja sudah cukup.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity ; pjs ft.kjs
Fanfiction[eleven's : 05] [+osh] Orang-orang selalu berkata bahwa Ezkiel Jinendra adalah anak haram yang tidak diharapkan kehadirannya, padahal bagi Jie Soraya ia adalah hadiah dari Tuhan yang paling mengagumkan. *** 16 Februari 2021 - [] ©Eleventhusiast