Ezkiel heran, mengapa orang-orang bisa kelihatan santai saja disaat mereka memainkan gitar? Lalu disaat dirinya mencoba, rasa sakit di jarinya itu bukan main! Bahkan telunjuknya sampai berdarah.
Ia ingin menyerah saja rasanya.
Hingga kemudian pintu ruangan musik pun terbuka, menampilkan Jenovan yang menenteng gitar akustiknya.
"Tumben ada disini yel?" Tanya lelaki itu, ia pun duduk di depan ezkiel.
"Bang, liat tangan gua.." ezkiel pun memperlihatkan tangan kirinya yang ia pakai untuk menekan senar.
Jenovan meringis, "gua dulu juga kaya gitu sih yel, habis gimana ... emang resikonya"
"Gua mau nyerah aja lah bang, bakat papa ternyata gak nurun ke gua.." kata ezkiel dengan lesunya.
"Eh? Emang papa lu jago main gitar?"
Ezkiel mengangguk, "dia anak band, kata mama sih dulunya megang bass tapi dia hampir bisa semua alat musik"
"Keren juga.." lirih Jenovan, ia pun mulai menyetel gitarnya, "terus sekarang lu udah tau gimana wujud papa lu dong?"
Helaan nafas pun keluar dari mulut ezkiel, "enggak bang, terakhir kali gua nyari sama bang naresh gak nemu apapun"
"Lah bisa gitu?"
"Aneh kan ya? Keluarganya bener-bener seniat itu buat nyembunyiin identitas papa, sedih banget gua bang..."
Ekspresi sedih di wajah ezkiel itu membuat Jenovan berdecak, "yaelah yel, paling banter juga muka papa lu tuh mirip sama elu, yakin gua mah."
"Kata mama juga gitu sih bang"
"Terus ngapain lu masih pengen tau wujudnya dia begimana? Yaa bukan maksud gua nyepelein nih ya, tapi menurut gua lu jangan terlalu musingin hal itu, takutnya stress"
Benar juga kata Jenovan. Ia akhir-akhir ini memang terobsesi mencari tau tentang papanya, ingin melihat ia seperti apa, dan berharap papanya itu mau untuk sekedar menemuinya sekalii sajaa.
"Gatau deh bang, aneh banget emang gua"
"Udah, buat sekarang-sekarang lu fokus aja buat turnamen nanti, gausah lah mikirin dulu masalah itu. Toh suatu waktu juga bakal keungkap."
Ezkiel mengangguk paham, "eh bang.."
"Oit"
"Ajarin gitar dong, hehe.."
Jenovan mendongak lalu menatap ezkiel, "gua gaada pengalaman tutorin orang yel, ntar minta bang raki aja dah"
"Dia kan sibuk"
"Terus? Menurut lu gua gak sibuk??? Gabut doang idup gua, gitu??"
Ezkiel tercengir, "gak bang enggakkk, lu mah sibuk banget kok, presiden aja kalah sibuknya sama luu"
"Heleh, bct" ketus Jenovan, ia pun mulai memainkan gitarnya dan yang dilakukan ezkiel hanya bengong sambil melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity ; pjs ft.kjs
Fanfiction[eleven's : 05] [+osh] Orang-orang selalu berkata bahwa Ezkiel Jinendra adalah anak haram yang tidak diharapkan kehadirannya, padahal bagi Jie Soraya ia adalah hadiah dari Tuhan yang paling mengagumkan. *** 16 Februari 2021 - [] ©Eleventhusiast