Kepala Jie hari ini rasanya ingin meledakㅡsebab band dibawah naungan agensinya lagi-lagi membuat masalah. Namun sebisa mungkin ia tidak berbicara mereka dalam keadaan emosi, mau bagaimanapun mereka masih seumuran dengan anaknya.
Alhasil kini Jie bangun dari duduknya setelah mengambil nafas dalam-dalam untuk menetralkan emosinya, kemudian dituntun yunia pergi ke ruang rapat.
Disaat membuka pintu, Jie bisa melihat anak-anak itu tengah menunduk.
"Tinggalkan saya bersama mereka" kata Jie yang langsung dituruti oleh manager serta yunia, mereka berdua pergi dari ruangan itu.
Jie duduk di kursinya lalu menautkan tangannya dan menatap ke arah mereka, "ini sudah ke berapa kalinya kalian bersikap tidak profesional?"
Ia menjeda ucapannya agar tidak terbawa emosi, "Saya mengurus projek band kalian tidak main-main, ekspetasi masyarakat kepada kalian juga sangat tinggi. Tapi kenapa kalian lagi dan lagi terlambat dari waktu yang sudah tertera di jadwal?"
"Maaf mrs, waktu itu ada kendala.." lirih sang bassist, Haznan (Hyunsuk).
"Kendala apa?"
Haznan pun memberanikan diri untuk menatap Jie, "Hamza (Haruto) jatuh di kamar mandi jadi saya harus antar dia ke rumah sakit"
"Kenapa tidak bilang ke om Riri? Lalu kenapa kalian tetap memaksakan tampil?" Jie bertanya dengan amat tegas.
Ia tidak pernah memaksa artisnya tampil jika sedang dalam kondisi yang tidak baik, dan dalam kasus ini ia tidak tahu menahu perihal Hamza yang jatuh tapi tetap memaksakan tampil ... Riri atau lebih tepatnya manager mereka juga tidak mengabarinya.
Yang Jie tau staff stasiun televisi itu langsung menghubungi Yuniar tentang mereka yang datang tidak tepat waktu.
"Om Riri kan waktu itu nemenin ibunya yang sakit Mrs.." jawab Adam (Yedam).
"Hamza juga maksain buat tetep tampil karena waktu itu ada ibu kandungnya yang datang dari luar kota buat nonton" Haznan angkat bicara.
Jie menghela nafas, "saat itu kalian ditemani siapa disana?"
"Kak mentari, dia juga sempet dimarahi staff.." kata Ajun (Junkyu).
"Mentari yang anak baru itu?"
Mereka bertiga mengangguk.
"Lalu sekarang Hamza kondisinya bagaimana?"
"Dia demam, dirawat di rumah" kata Adam.
Jie menganggukkan kepalanya mengerti, "jadi kesimpulannya, kali ini kalian telat dari jadwal yang sudah ditentukan karena Hamza jatuh dan miss komunikasi sama manager kalian?"
"Iya Mrs, kami minta maaf karena akhir-akhir ini selalu nyebabin masalah" Kata Haznan.
"It's ok, tapi jangan pernah diulangi lagi. Jadikan masalah hari ini dan yang kemarin sebagai pelajaran. Kedepannya, saya tidak akan mentolerir kejadian seperti ini lagi."
"Siap Mrs!"
Jie tersenyum, lalu ia pun menatap Haznan, "Oh ya saya dengar kemarin gitar punya kamu bermasalah? Apa perlu diganti?"
Haznan pun menggelengkan kepalanya, "enggak perlu diganti soalnya udah aku perbaiki, lagipula masih sayang mrs"
Adam dan Ajun menahan tawa mereka, siap meledek Haznan kalau saja tidak sedang ada Jie di samping mereka.
Tapi Jie malah tertawa sambil menatap jahil, "aihh masih sayang katanya"
"Kelamaan jomblo sih jadi sayangnya sama gitar" ledek Adam yang dihadiahi cubitan di pahanya oleh Haznan
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity ; pjs ft.kjs
Fanfiction[eleven's : 05] [+osh] Orang-orang selalu berkata bahwa Ezkiel Jinendra adalah anak haram yang tidak diharapkan kehadirannya, padahal bagi Jie Soraya ia adalah hadiah dari Tuhan yang paling mengagumkan. *** 16 Februari 2021 - [] ©Eleventhusiast