|| 01.

227 22 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵 Lvly : End Destination

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵 Lvly : End Destination

New Chapter of Yoo Jung's Life

Polusi udara yang kian tinggi. Transportasi umum yang terlalu ramai. Manusia dimana-mana. Biaya hidup yang mahal. Senioritas dan tingkat perundungan yang merajalela.

Ini hanya sedikit dari daftar panjang alasan kota Seoul tidak masuk daftar favorit Yoo Jung.

Tapi keputusan telah tercetus. Pendapat pribadinya tidak begitu penting. Kim Rae Won dan Ha Ji Won, ayah dan ibunya telah bulat dengan keputusan mereka.

"Aku akan pindah ke Seoul" mata Yoo Jung memandang lesu ke setiap penghuni kelas. Tak lama lagi wajah-wajah itu akan menjadi asing. Teman baik sekalipun akan menjadi asing kalau sudah dibentang jarak. Bukankah begitu?

Dahi Yoo Jung berkerut. Dari sekian banyak alasan menolak pindah, salah satu yang paling utama adalah karena harus berpisah dari teman-teman. Namun apa ini? Di saat dirinya belum bisa ikhlas, manusia-manusia itu malah berteriak antusias.

Wow!! aku cemburu!!!

Keren sekali, Kau akan lebih mudah bertemu Got7

Ah. Sekali saja. Aku berharap ingin bertemu Felix

Kalau kau kebetulan ketemu Tzuyu dan anggota Twice lainnya, sampaikan salamku ya

Seoul terlalu keren, kau akan seru-seruan di sana

Itu kota impianku. Kok jadi kau pulak yang duluan ke sana?

Teman-teman sekelas Yoo Jung memang sedang menggandrungi anak-anak JYP. Mungkin karena sefrekuensi. Sama gesrek dan gilanya.

"Heran ya. Punya teman pada kampungan semua. Kalian pikir aku akan pindah ke gedung JYP apa?" celutuk Yoo Jung.

Kesal, teman sekelas tidak ada sedih-sedihnya sama sekali. "Hei, apa kalian teman benaran? Sesenang itu kalian berpisah denganku?"

Padahal salah satu alasan Yoo Jung menolak pindah adalah teman-temannya. Tapi apaan ini?

Dengan gerakan cepat, Joy mendarat ke bangku di samping Yoo Jung. "Toh pada akhirnya kita semua juga akan berpisah. Belum tentu kan kita ke SMA yang sama semua. Kalaupun satu SMA, belum tentu juga satu kelas" tukasnya menenangkan Yoo Jung.

School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang