Rasa percaya diri yang tinggi, runtuh.
Keceriaan direnggut.
Sekolah yang semestinya adalah taman belajar dan bermain, kini menjelma menjadi neraka yang sangat dihindari. Liom High School mentransformasi Yoo Jung si gadis desa menjadi murid pembuat o...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siapa sih yang tidak tersanjung mendapat pujian selangit?
Bohong kalau SoHyun mengaku tidak menyukai deskripsi Yoo Jung tentang dirinya. Bukan SoHyun tidak menyadari. Gadis itu bahkan terlihat sangat tulus dalam mengekspresikan kekaguman terhadap Sohyun. Senyuman gadis itu terasa hangat. Tidak ada kepalsuan di sana.
Sohyun ingat jelas tentang Yoo Jung.
Ia pertama sekali bertemu dengan gadis itu pada saat pengumuman masuk SMA. Entah bagaiamana caranya gadis itu sedang bersama Suho. Tidak ada kecanggungan. Tidak ada jarak yang terbentang. Seperti orang yang sudah lama berteman. kok bisa?
Soal sapa-menyapa Suho memang ramah, namun dia bukan tipe orang yang dengan cepat dekat ke orang baru. Tapi cara Suho memperlakukan Yoo Jung adalah fakta yang berbeda. Dan ini membuatnya bertanya-tanya. Kenapa?
Pertemuan berikutnya dengan gadis itu ketika hari pertama masuk sekolah.
Mereka memperebutkan kursi yang sama. Gadis itu terlihat polos, tapi gayanya sangat blak-blakan. Sohyun tidak menyukai itu.
Tidak ada seorang pun yang pernah berbicara kepadanya seperti gadis itu.
Dia adalah Sohyun.
Satu-satunya siswa perempuan yang masuk dalam sepuluh besar ujian masuk dari ratusan bahkan ribuan kandidat. Dia adalah perempuan yang menyumbangkan banyak trofi di SMP dulu. Dia adalah Sohyun, satu-satunya junior yang berteman dekat dengan Suho si ketua osis.
Apakah Yoo Jung tidak mengetahui semua itu? Kalau dia tahu, mana mungkin dia berani berbicara dengan gayanya yang meremehkan. Bukankah gaya Yoo Jung berbicara kepadanya sangat sombong?
Kita bisa duduk satu meja.. Aku tidak sedang menawarkan diri untuk jadi temanmu..
Bukankah kalimat itu terdengar sangat pongah?
Yoo Jung, gadis itu sepertinya anak baik-baik. Hanya saja dia tidak mengerti membawa diri di lingkungan sosial. Dia tidak paham akan senioritas. Dia tidak paham soal kapasitas. Dia tidak mampu membedakan antara kawan dan lawan.
Panjang lebar Sohyun menjelaskan penilaiannya pada Sehun pagi itu sepeninggal Suho dari kelas. Ia tidak berani membeberkan hal yang mengganggu hatinya kepada Suho atau yang lain. Dia khawatir itu akan menimbulkan kesan buruk.
Tapi dengan Sehun ia bisa berterus terang. Karena ia memang punya kemiripan dengan pria itu. Mereka menyukai hal yang sama. Mereka juga membenci hal yang sama. Mereka sama-sama tidak menyukai gadis itu. Sejak awal bertemu.