|| 16.

34 3 0
                                    

Setiap orang punya perspektif berbeda tentang surga. Jae Hyun masih bingung, dia tidak punya pendapat khusus tentang itu. Namun Kim Yoo Jung beda. Ia tahu betul, surga itu seperti apa.

Menikmati Ice cream di tengah taman, sambil mengamati keindahan varietas bunga-bunga. Itu salah satu definisi surga yang dia yakini.

Berdiri di antara susunan buku dengan berbagai tema, dari fiksi hingga non fiksi, serta mendapat traktiran untuk membeli satu buah, itu juga salah satu definisi surga yang dia ciptakan.

Hari ini ia mendapat perjalanan ke dua surga sekaligus. Dunia serasa miliknya seorang.

"Budgetnya berapa, Ma?" selidik Yoo Jung memastikan. Mereka baru saja tiba di sebuah toko buku. "Dua buku dan satu peralatan prakarya, boleh?"

"Kamu hanya bisa beli dua item saja.. Apapun itu terserah kamu... Dan Jae Hyun, kamu juga sama" tegas Ha Ji Won sebelum akhirnya pergi  menyendiri di section yang berbeda. Section resep makanan dan bercocok tanam, selalu menjadi tempat favoritnya.  

"Yes!!" seru Jae Hyun kegirangan. Tanpa sungkan-sungkan ia segera mencari buku-buku sains yang ia idam-idamkan.

Kim Yoo Jung ingin protes. Ia merasa dirugikan. Mungkin saja budget yang diberikan ke JaeHyun itu harusnya miliknya. Tapi terpaksa harus dibagi. Karena tidak enak juga membiarkan Jae Hyun gigit jari.

Namun antusias Jae Hyun membuatnya menahan diri. Ia tidak ingin menghancurkan kegembiraan temannya itu. Melihat sang sahabat berbinar-binar, mencari buku yang ia inginkan, adalah pemandangan yang manis. Teramat manis.

"Computer Science?" mata Yoo Jung terpicing. Baginya buku pilihan Jae Hyun sangat membosankan.

"Oh kau tau Yoo, aku ingin skeali menciptakan program sendiri.. sebenarnya aku udah berusaha membuat contoh-contoh receh dengan bahasa program yang sederhana.. tapi aku mau lebih serius.... kau harus lihat progam yang udah kubuat.."

Jae Hyun tanpa henti bercerita. Membicarakan tentang hobinya seperti tak akan berkesudahan.

"Keren gila sih.. jadi program receh apa yang udah berhasil kau buat??" tanya Yoo Jung penasaran. Meski topik itu bukan favoritnya, tapi ia ingin tahu lebih banyak demi sahabatnya itu.

Sedang asyik bercerita tiba-tiba Jae Hyun berhenti. Matanya menangkap figur yang tidak asing. "Wait.. itu..." Matanya mengarahkan Yoo Jung pada satu arah.

Lee Sun Bin dan Lee Kwang Soo baru memasuki toko buku. Bergandengan tangan!!

"Oh My!!!!" lirih Yoo Jung antara kaget dan senang. Lantas ia bergerak siap-siap menghampiri dua manusia yang masuk ke dalam fokus matanya.

"No! Kau mau kemana?" tangan Jae Hyun dengan sigap menahan tubuh Yoo Jung. "Nanti jadi canggung.."

"Canggung gimana.. aku.."

"Ih gak peka amat sih.. aku yakin mereka gak menginginkan kita memergoki mereka pegangan tangan" omel Jae Hyun.

"Apa salahnya emang. Kita juga sering gandengan tangan. Apa yang aneh..."

Jae Hyun frustasi. Entah Yoo Jung pura-pura bego atau bego benaran. Dia berusaha menjelaskan, bahwa gandengan tangan dengan rangkulan persahabatan itu jelas berbeda. 

Orang dewasa beda jenis kelamin itu tidak lumrah bergandengan tangan kalau bukan karena ada hubungan istimewa.

"I don't know they are together.." bisik Jae Hyun sambil menarik lengan Yoo Jung agar tidak terekspos.

"They look cute, though.. and both are my favourite people" ujar Yoo Jung dengan lembut seraya menyandarkan kepala dengan manja di lengan Jae Hyun. Dari ekspresinya sangat terlihat jelas bahwa pemandangan barusan sangat manis dan membuatnya ikut bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang