|| 12.

47 8 14
                                    



Yoo Jung mengintip di sela latihan soal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoo Jung mengintip di sela latihan soal. Hari ini ia belajar bersama Tae Hyung di sudut ruangan kelas. Mendiskusikan soal Fisika yang belum terpecahkan saat pelajaran terakhir.

Tapi konsentrasinya direnggut ukiran cantik di buku kecil milik Tae Hyung.

"Diary?" selidik Yoo Jung seraya meraih buku kecil itu dan menariknya dekat ke arahnya.

"Hanya kumpulan ide yang terlintas, nothing special" balas Tae Hyung. Ia mendorong buku itu, memperlihatkannya pada Yoo Jung.

Tulisan tangan Tae Hyung sangat cantik, seperti ukiran. Mungkin salah satu yang paling cantik yang pernah dilihat oleh Yoo Jung. 

Tapi bukan itu yang menarik perhatian Yoo Jung.

Rangkaian diksi itu yang telah berhasil membuatnya merenung.

"Kau pintar bermain kata"

"Karena aku rajin membaca"

"Kau cocok jadi pujangga"

"Kalau kau mau jadi pembaca setia, kenapa tidak?"

Kim Yoo Jung menatap lembut, Tae Hyung tersenyum halus. 

Tak ada kata yang terucap. Tak butuh kalimat, tak juga suara. Komunikasi terjalin hanya dari saling tatap.

Ada yang lebih menarik dari pelajaran Fisika.

Tulisan-tulisan Tae Hyung mengalihkan Yoo Jung. Maka ditutupnya buku cetak Fisika rapat-rapat. Tangannya membalikkan lembaran-lembaran buku kecil milik Tae Hyung. Setiap untaian kata yang terbaca membuatnya tersihir.

 Setiap untaian kata yang terbaca membuatnya tersihir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku penasaran.. untuk siapa tulisan ini kau dedikasikan?" Tanya Yoo Jung penasaran.

Kim Tae Hyung memalingkan wajah. Sesaat dia meragu, berbagi hal-hal pribadi bukan gayanya. Tapi detik berikutnya dia menunjukkan satu senyuman. Sebagai awal cerita panjang. Cerita tentang diri dan keluarganya.

Satu per satu cerita pribadinya diungkap dengan suka rela.

Kim Tae Hyung bercerita tanpa beban.
Kim Yoo Jung mendengar penuh perhatian.

School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang