BSGP---17

28.9K 1.7K 108
                                    

Halo.

Kalo ada typo komen ya:)

HAPPY READING。◕‿◕。

"Ya emang benar kan, Alleira tuh kayak gitu. Pacarannya sama Devan, tapi deketnya sama Azel," ujar seseorang dari belakang Devan.

"Sok tau lo, anak tetangga."

"Gue akhir-akhir ini sering liatin mereka berduaan mulu, kemaren mereka juga pulang bareng kan," ujar Lala. Iya, orang itu adalah Lala, teman satu kelas Alleira.

"Berduaan tiap hari bukan berarti pacaran ya," jawab Alleira.

"Ciyahhh Alleira ngarep jadian sama Devan," celetuk Yoga membuat mereka yang di sana tertawa.

"Apaan sih, udah sana bubar," ucapnya sambil mengibaskan tangannya seperti mengusir ayam.

Setelah tawa mereka reda mereka satu persatu pergi meninggalkan tempat mereka, Arnel maju mendekati Alleira. Ia membisikkan sesuatu di telinga Alleira.

"Lo bisa menang buat kali ini, tapi suatu saat nanti, gue gak bakal biarin lo dapetin Devan." Bisik Arnel kemudian pergi dengan dayang-dayang nya.

****

Kringggg...

Suara nyaring yang di hasilkan dari bel pulang sekolah membuat semangat mereka membuncah, setelah delapan jam mereka berkutik dengan peralatan sekolah yang di adu dengan otak mereka, akhirnya usai.

Siswa dan siswi keluar dari kelas mereka satu persatu dan memenuhi koridor. Termasuk juga Alleira, Vallen, dan Nora. Mereka kini berjalan di koridor menuju parkiran.

"Eh, kalian duluan aja. Gue ada janji sama Azel," ucap Alleira ketika teringat janjinya dengan Azel.

"Nemenin latihan basket?" Tanya Vallen.

"Iya, Pal. Kalo gitu gue ke lapangan indoor dulu, ya."

"Terus gue pulang sendiri gitu?" Tanya Nora yang sadar bahwa dirinya yang di nistakna oleh temannya.

"Yaudah sih, Lo kan bawa mobil. Kalo gitu gue duluan. By," ujar Alleira kemudian segera menuju lapangan indoor.

"Yeu dasar manusia."

Kini Alleira berjalan menuju lapangan indoor, ia sedikit tergesa-gesa karena takut di bilang PHP oleh azel.

"Ra," seru Azel saat melihat Alleira melintas di depan kelasnya.

"Kok, masih disini?" Tanya Alleira bingung. Ia tadi sudah berfikir bahwa Azel berada di lapangan indoor.

"Nungguin lo, lah."

"Gue pikir Lo udah ada di sana."

"Belom, udah ayok,"kata Azel kemudian merangkul pundak Alleira. Alleira tak merasa keberatan dengan hal itu, karena itu sudah biasa mereka lakukan saat jalan berdua.

Saat berada di depan pintu lapangan indoor, mereka berdua bertemu dengan Devan. Devan yang baru saja keluar dari persembunyiannya untuk membolos bersama kurcaci nya.

Mereka saling pandang yang akhirnya di putus oleh Devan. Devan berlalu begitu saja.

"Ra, ayo."

"Eh, iya"

Setelah berlatih selama satu jam, akhirnya mereka beristirahat. Alleira melemparkan botol mineral kepada Azel. Azel yang berlari menghampiri Alleira dengan sigap menangkap botol itu.

"Weits, Ra. Ada dendam apa Lo sama gue," ucap Azel kemudian duduk di sebelah Alleira. Ia membuka tutup botol itu dan meneguk setengah airnya.

"Dendam gue yang belum gue bales," jawab Alleira.

Berandal school is a good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang