Tuhkan, gaaada sehari komennya udah tembus. Parah sih kalian.
Happy Reading。◕‿◕。
"Permisi!"
Belum sempat ia menoleh sumber suara, namun bagian kepala belakangnya serasa di pukul kayu. Alleira pingsan dan di tangkap oleh tangan kekar.
"Say, good bye sama Devan!" Ucap salah satu dari mereka.
Iya, ada dua orang. Laki-laki dan perempuan, mereka sama-sama mengenakan masker dan topi hitam yang menutupi wajah mereka.
Laki-laki itu menggotong Alleira dan memasukannya ke dalam mobil Jeep hitam. Kemudian mobil itu melaju kencang di jalanan.
***
"Al, gue pulang!" Teriak Devan memasuki rumah nya. Tak ada sahutan dari Alleira. "Keluar kali ya."
Devan mencoba menghubungi Alleira, namun ponsel Alleira berada di samping televisi. Perasaannya mulai khawatir, ia takut terjadi apa-apa dengan Alleira.
Arkan
Ayo kumpul, udah lama nggak kumpul.
Di apart gue ya.Yoga
IyaaNethan
Iya nya tolong di kondisikan ini grp para cowok.Arkan
Bisa g? Gitu aja berantem. @Dvan bisa dong pasti
gausah sok sibuk lo!Melupakan isi pesan grupnya. Ia mencoba naik ke kamar untuk mencari Alleira. Namun tetap sama, nihil hasilnya.
Ia mencoba berfikir positif, mungkin Alleira sedang pergi sebentar sehingga ponselnya di tinggal. Iya, itu pemikirannya. Berbeda dengan keadaan sebenarnya bahwa Alleira sedang...
Akhirnya ia meng iya kan untuk berkumpul di apart Arkan. Saat sampai di sana hanya ada dirinya dan Arkan. Yang lain belum datang.
"Kenapa lo?" Tanya Arkan saat melihat raut muka Devan yang sedikit berbeda. Devan itu dingin, tapi berbeda dengan saat ini. Ia nampak khawatir. Dan Arkan menyadari akan hal itu.
Devan menggeleng sebagai jawabannya.
Arkan mendekati Devan. Ia menepuk pundak Devan. "Gue risih sama lo yang sekarang, berubah banget. Gue tau lo orangnya dingin, tapi aneh tau ga lo akhir-akhir ini."
"Kalo lo tau yang sebenarnya, apa lo tetep mau temenan sama gue?" Tanya Devan meyakinkan Arkan.
"Emang apa sih, makanya cerita Van. Lo bukan seorang pembunuh kan, atau seorang pencuri."
Devan menghela nafasnya, "jadi, pas ulang-"
"Anjir setan lo, kalo dia percaya gimana?" Sela Yoga.
"Ya lagian kan gue cuma bercanda aja, gak mungkin lah dia percaya gitu aja," bantah Nethan.
"Ya lo sih, ngapain bilang kayak gitu!"
"Kenapa sih?" Tanya Arkan kepada Ebizar di saat mereka berdua masih saja berdebat.
"Pas mau kesini, ada cewe. Terus si Yoga bilang ke Nethan kalo cewe itu cantik. Si Nethan terus bilang sama cewe itu," jelas Ebizar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal school is a good Papa
Teen FictionJadilah pembaca yang bijak! Kalo suka sama cerita ini, ngga usah di plagiat ya! Pernah berpikiran untuk di hamili oleh berandalan sekolah? Tanpa harus di pikirkan, kejadian itu dialami oleh Alleira Arshavinna Farras. Andai ia bisa mengulang waktu...