Part 5.

33 3 0
                                    

Shira mengaduk makanan didepannya, tidak ada keinginan dirinya untuk memakan makanan didepannya. Dia menghela napas untuk yang kesekian kalinya. Pikiran nya terus menerus berputar.

'Apa aku harus menerima nya, aishh mana mungkin. Aku bahkan baru mengenalnya semalam'

Junghwan menyenggol Seun yang ada di sampingnya. Seun mengangkat alisnya seolah bertanya 'ada apa' Junghwan menunjuk Shira dengan dagunya.

"Apa dia sedang sakit gigi, tidak biasanya dia diam seperti ini" bisik Junghwan. Seun mengangkat kedua bahunya. "Entah, aku juga tidak tau"

Gadis itu berdehem, Shira mengalihkan atensinya. "Wae?"

"Harusnya aku yang bertanya, ada apa?"

Shira kembali menghela napasnya, "tidak, tidak ada apa-apa"

Shira tidak mungkin menceritakan apa yang terjadi, dia tau betul kedua sahabatnya itu. Mereka sangat berisik dan tukang gosip, tidak ada rahasia yang aman jika dia menceritakan nya pada mereka.

"Apa ada masalah di panti asuhan mu?" Shira menggeleng, "lalu ada apa?" 

"Aku hanya banyak pikiran" Junghwan mengangguk, "apa kau memikirkan pria itu?" Shira mengkerut kan keningnya.

"Pria itu?" Seun memutar bola matanya, "iya, pria yang menolong mu waktu itu"

"Entahlah, aku bingung"

BRAK--

Kedua gadis itu terlonjak kaget saat Junghwan dengan keras menggebrak meja, bahkan air yang dimeja nya keluar dari gelasnya.

"Kau mau buat aku mati jantungan eoh" Shira menjitak kepala Junghwan keras hingga dia meringis. "Kau ini perempuan atau laki-laki sebenarnya. Tangan mu keras sekali"

"Aku hanya ingin memberi tahu kalian, toko donat ku akan dibuka hari ini. Kalian harus datang ke sana, tenang saja aku tidak akan meminta bayaran pada kalian"

"Tidak bisa, aku harus bekerja" tolak Shira.

"Oh ayolah, kau bisa ambil cuti sehari" bujuk Junghwan. "Ya, kau tidak pernah libur sejak dua bulan yang lalu" ujar Seun

"Aku libur karena ibuku sakit waktu itu. Aku tetap harus bekerja"

"Kau ini tidak menyenangkan"

"Biarkan saja"

--------------------------------------------------------------

Jihoon : kau mau aku jemput?

Shira mengangkat sebelah alisnya membaca pesan yang baru saja muncul di handphonenya. Kenapa dia ingin menjemputnya, bukannya dia bilang harus bekerja hingga malam nanti.

Me : tidak perlu

"Kau membalas pesan siapa?"

Shira segera memasukan ponselnya ketika Junghwan merangkul pundaknya. "Bukan siapa-siapa?"

"Kau merahasiakan sesuatu dari kami eoh, sedari tadi kau bertingkah aneh" Junghwan mencurigai teman perempuan nya ini. Tidak biasanya dia terus terdiam, apalagi berbalas pesan. Biasanya dia akan mengabaikan semua pesan dan terburu-buru pergi bekerja. Tapi sekarang dia terlihat lebih santai ralat gugup lebih tepatnya.

"Tidak ada yang aku rahasiakan, lagipula tidak semua kehidupan pribadi ku harus kalian ketahui bukan?"

"Aku rasa memang ada yang kau sembunyikan" Shira mengkerut kan keningnya, "maksud mu?" Seun menunjuk seseorang yang ada di depan gerbang sekolah.

GEOJISMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang