Chapter 11| Huang Zitao

1.1K 147 41
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Di atas ranjang tampak Sehun yang tengah tertidur pulas, Minhyung yang tadinya juga ikut tertidur rupanya sudah terbangun sambil sesekali menarik kecil surai rambut Sehun. Tapi pria itu tampak tidak terganggu sama sekali, mungkin benar-benar kelelahan karena berbagai hal ajaib yang dilewatinya bersama Chanyeol semenjak tinggal bersama serumah.

Bayi kecil itu terlihat mengoceh sendiri, mungkin merasa kesal karena diabaikan oleh Sehun yang masih tertidur. Dengan tangan mungilnya bayi itu memukul pelan pipi Sehun sampai beberapa kali--membuat pria itu mengerutkan kening tampak terganggu dalam tidur pulasnya itu.

"Astaga.. Minhyung, berhenti memukulku.. aku sudah bangun," gumam Sehun pelan sambil mendorong pelan tangan mungil itu ke arah lain, lalu memejamkan matanya lagi--masih ingin mengarungi dunia mimpi sebentar lagi.

"Cucu!"

"Hmm.." gumamnya masih memejamkan matanya, mencoba mengumpulkan nyawa sebelum mengurus Minhyung lagi. Setelah beberapa saat pria itu membuka kelopak matanya kembali melirik Minhyung yang tengah memegang handphone. Pantesan tidak ada suara lagi, rupanya bayi itu sedang mengutak-ngatik handphone-nya yang berada di atas kasur.

Baru saja Sehun ingin mengambil handphone itu kembali, tiba-tiba terdengar suara deringan hp dari sana. Apa Chanyeol yang menelepon? Tapi untuk apa, bukannya harusnya jam sekolah sudah berakhir. Mungkin pria itu lupa membawa kunci rumah dan tidak bisa masuk, pikirnya.

"Minhyungie, aku pinjam sebentar ya," ujarnya lalu mengambil handphone
itu dengan gerakan pelan dari tangan mungil itu dan langsung menggeser tombol hijau di layar pipih itu--serta menempelkannya di dekat telinganya.

"Halo! Sehun.. kau masih di rumah?"

Suara memekakkan telinga langsung menyapa indera pendengarannya membuatnya langsung menjauhkan handphone itu dari telinganya.

"Kenapa kau berteriak seperti itu? Tentu saja aku di rumah, masa aku ada di sekolah sih... jangan menanyakan pertanyaan bodoh."

Namun suara di tepi telepon itu masih terdengar cukup keras meski nadanya tidak setinggi tadi.

"Buka pintunya, aku sedang berada di luar rumah."

Lagi-lagi Sehun mengernyitkan alisnya, yang benar saja. Jadi Chanyeol meneriakinya tadi hanya untuk menyuruhnya membuka pintu? Dengan kesal pria itu menggendong Minhyung lalu melangkahkan kakinya keluar kamar.

Sampai di depan pintu, Sehun membuka pintu itu dengan kunci yang dibawanya tadi saat melewati ruang tamu--yang langsung disambut dengan pemandangan seorang pria berambut merah yang tampak terengah-engah dengan pakaian seragam dan rambut yang lumayan berantakan.

"Ada ap-"

"Tidak ada waktu lagi, masuk dulu. Nanti kubicarakan di dalam," selanya lalu melangkah ke dalam setelah menutup pintu kembali sambil menarik Sehun agar mengikutinya.

"Hei! Chanyeol.. ada apa?" tanyanya agak kesusahan sambil berusaha menyeimbangkan langkahnya dengan langkah kaki cepat pria itu, cukup susah apalagi ia sedang membawa Minhyung bersamanya.

Dijodohin-ChanHun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang