Chapter 18| Fluttering Heart

1.2K 146 47
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

"Aku baru tau kau bisa mengendarai mobil," ujar Chanyeol sambil mengamati pria albino yang duduk di kursi pengemudi itu menggantikan dirinya yang sedang terluka. Tadinya ia sendiri yang menyuruh Sehun untuk meninggalkan sepeda motornya disini, lagipula Chanyeol bisa menyewa seseorang untuk membawanya pulang besok. Sebenarnya tadi pria albino itu terlihat tidak rela jika harus meninggalkan kendaraannya itu disini, tapi dengan alasan tidak ada yang menemani. Akhirnya Sehun memutuskan untuk ikut dengannya. Lagipula kalau sepeda motor itu hilang, Chanyeol bisa membelinya lagi nanti.

"Papa juga punya mobil.. tapi aku lebih memilih memakai sepeda motor. Sudahlah obati dulu lukamu dengan ini," ujar Sehun sambil menyodorkan sebotol antiseptik dan beberapa kapas juga perban. Yang tadinya ia temukan di laci mobil Chanyeol. Diliriknya pria yang terdiam fokus sambil membersihkan lukanya itu dan juga sesekali meringis saat cairan alkohol itu menyentuh lukanya. Kelihatannya sakit sekali.. bagaimana ini? Apa lebih baik ia membawa Chanyeol ke rumah sakit saja.

"Apa tidak lebih baik kita pergi ke rumah sakit saja?"

"Tidak usah.. sakitnya juga hilang nanti saat aku bertemu dengan Minhyung di rumah."

"Kau benar-benar konyol," gumam Sehun sambil memutar bola matanya malas. Tapi sebenarnya hatinya terasa menghangat mendengar kata-kata barusan. Jujur saja perkataan Chanyeol itu terkesan manis--merindukan si mungil Minhyung yang berada di rumah. Bayi itu benar-benar beruntung disayangi oleh Chanyeol yang jarang menunjukkan afeksinya pada orang lain.

"Ngomong-ngomong, Mama dan adikmu sedang berada di rumah kita. Tadi mereka datang untuk berkunjung, jadi sekalian saja aku menitipkan Minhyung sebentar," ujar Sehun lagi membuat pria itu menatapnya cukup lama lalu memalingkan wajahnya ke sisi jendela mobil.

"Apa mereka yang mengatakannya?"

"Eh.. iya, kau tidak akan marah pada mereka kan? Aku sendiri kok yang menanyakannya pada mamamu," bohong Sehun takut kalau pria itu tersinggung karna masalah pribadinya diceritakan tanpa seizinnya.

Alis Chanyeol terkenyit, matanya melirik kecil Sehun yang tengah menangkupkan tangannya dengan ekspresi memohon. Diam-diam pria itu tersenyum kecil, akhirnya ia bisa melihat Sehun yang memohon padanya dengan tambahan wajahnya yang terlihat menggemaskan itu--bukan hanya pada panda yang waktu itu kedatangannya sangat mengganggu Chanyeol.

"Auw!" pekik Sehun sambil mengusap hidungnya yang barusan dicubit oleh Chanyeol sedangkan pria itu malah terkekeh kecil. "Kenapa kau mencubitku? Sakit tau.." rajuknya sambil mencebikkan bibirnya. Tapi yang dilakukan Chanyeol selanjutnya malah hampir membuatnya jantungan seketika.

Chup!

"Nah, tidak sakit lagi kan?" ujar pria itu sambil mengecup ujung hidung Sehun dan menjauhkan wajahnya kembali. Sedangkan yang ditanyai hanya terbengong--dan beberapa detik kemudian pipinya langsung terlihat bersemu merah.

"Pakai sabuk pengamanmu!" ketus Sehun lalu mengalihkan pandangan ke depan untuk mengemudi. Tapi tak dapat dipungkiri wajahnya masih terasa memanas karna kejadian barusan dan kini jantungnya malah terasa berdebar-debar tak menentu. Chanyeol sialan! Bagaimana ia mau mengemudi kalau seperti ini?

Sementara orang yang disumpahi malah sudah mengambil posisi nyaman untuk tidur dan berbaring.

Tak tau kah Chanyeol kalau perbuatannya barusan membuat Sehun menjadi sangat malu..

Dijodohin-ChanHun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang