16. Paket VVIP

55 12 3
                                    

Rumah mewah empat lantai bergaya Eropa tampak sepi. Suasana yang biasanya ramai teriakan dari anak bungsu pemilik rumah tersebut hilang bak tertelan angin.

Para bodyguard berkeliling memantau keadaan sekitaran rumah megah tersebut. Tampang datar, otot kawat, tulang batu bata milik mereka nampak menonjol seakan-akan ingin mengoyak baju seragam lengan pendek berwarna hitam milik mereka. Hayo loh, pecinta ABS langsung meronta-ronta!

Kemana si anak manja seorang Reyhan Bima Hermanta? Kepo ya? Oke-oke, dia lagi di roof top sambil ngeliatin Hp iPhone 11 Max pro miliknya. Melihat apa kah paket VVIP nya sudah sampai di JICT atau belum, pasalnya ia sudah menunggu paket itu selama dua minggu. Kok lama? Ya iyalah, seorang anak Reyhan Bima kalo belanja brand luar melulu, sekali belanja bisa ngabisin duit kurang lebih 700 juta. Bayangin coy, 700 juta buat sekali belanja? Nih, ya mending di beliin lontong pecel atau nggak party di gramedia, dapet banyak tuh.

"Ya Allah, ini lama amat pemberitahuan kapan sampenya barang gue!" pekik Dani keras. Sabar aku tuh nungguin nya, apalagi yang gak pasti.

'Hari ini belom dateng juga itu barang, gue datengin YG buat ganti rugi! Gila aja, dikira kagak capek apa, nungguin paket sampe dua minggu?' batin gadis itu kesal.

Karena sudah malas dan gabut, ia memilih meraih gitar hitam miliknya. Gitar hadiah dari kakeknya saat ia berusia 15 tahun. Hm, ia jadi rindu kakek.

Lagu LOST dari (G)I-DLE menjadi pilihannya. Lagu yang nyaman untuk ia dengarkan kala bosan melanda begini. Baru memetik satu nada, pintu roof top sudah di ketuk dari luar. Ia menoleh lalu bangkit kearah pintu roof top, membuka kuncian pintu. Menampakkan baby sitter nya sejak 16 tahun lalu yang bekerja hingga saat ini.

"Ada apa, Mbak Nin?" tanya Dani dengan bingung. Ini belum jadwalnya ia makan siang, kok udah di samperin.

"Tadi ada kurir dari JICT, nganter paket buat Nona, dan paket sudah ada di kamar Nona," jelas baby sister bernama Ninda.

"Paket?!" sorak Dani senang. Ini yang ia suka. Ninda mengangguk, sedangkan Dani langsung ngibrit melihat paketnya.

"Mbak Ninda! Hp sama gitar Dani, bawa turun ya!" teriakan Dani disambut acungan jempol dari Ninda.

***

Dani mendorong pintu kamar miliknya dengan keras. Menampakkan suasana kamar nuansa abu-abu, dengan furnitur berbahan kayu berjajar rapi didinding, juga dua lemari kaca yang berjejer dekat jendela kamar yang berisi banyak album K-Pop juga BT21 setiap idol group asal Negeri Ginseng itu, dan tempelan poster bergambar wajah-wajah para idola ke sayangannya.

Matanya melihat sebuah kotak, dengan lima ukuran yang berbeda. Ia berjalan menuju kasur queen size-nya, meraih salah satu paket paling kecil. Tapi, ada yang aneh. Ia kan hanya pesan empat barang, kok ada lima? Mana yang satu itu kotaknya segede gaban, tinggi pula. Ah, ia memilih tak peduli.

Ia membuka kotak pertama, berukuran 10×7 cm. Pekikan nya tertahan melihat cincin bentuk tanda tangan dari salah satu member EXO yakni Kai, yang sempat viral beberapa waktu lalu sudah ada di hadapannya. Ah! Betapa indahnya cincin tersebut. Cincin incaran banyak kaum kini sudah ada di tangannya, betapa senang hidup Dani.

Kotak kedua ada album terbaru dari Everglow, yang title track nya berjudul La Di Da. Sihyeon. Iya, ia membiasi Sihyeon. Cewek yang menurutnya begitu cantik, dengan tatapan yang sangat mempesona, hal pertama yang membuat seorang Dani insecure.

Kotak ketiga berisi tas, sepatu, hoodie, celana jeans, topi, dan tali pinggang dari salah satu brand pakaian ternama, Channel. Ini tak terhitung lagi, berapa uang yang ia keluarkan untuk satu set pakaian itu.

Fall In Love Of ConcertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang