28. Kisah Masa Lalu

39 10 1
                                    

Flashback.

Empat remaja SMA yang masih lengkap dengan seragam mereka, tertawa bahagia di atas hamparan pasir putih.

Di sana ada Reyhan, Arsena, Sesa, dan Fadil. Empat sekawan bandel dari SMA Pradana. Mereka tampak mencolok dengan visual memukaunya. Rey yang menggunakan hoodie maroon, Sena yang tampil cantik dengan seragam yang dilapisi cardigan rajut cokelatnya, Sesa yang mengganti rok span miliknya dengan jeans, dan Fadil yang sudah melepas seragamnya menampakkan kaos hitam.

Di pantai itu mereka membuat janji dimasa depan nanti mereka akan kembali bertemu dengan gelar sukses masing-masing. Eh, sepertinya ada yang terlewat. Mereka bukan juga sahabat, tapi kekasih. Rey yang paten dengan Sena, dan Sesa dengan Fadil yang baru jadian tujuh bulan lalu.

***

Sepuluh tahun kemudian ....

Reyhan rasanya ingin jungkir balik saat tahu istri tercintanya kembali hamil anak kedua. Ia mendekap anak pertamanya yang bernama Arseane Allinova Hermanta –Sea–

Keinginannya untuk mempunyai anak dua terwujud juga. Bahagianya ia, setelah ini 15.000 anak panti akan hidup layak dengan sekolah dan kebutuhan hidup lainnya. Itu janjinya.

"Makasih Na, makasih udah ngelengkapin hidup aku dengan dua malaikat ini. Sea, kamu, dan baby ini akan jadi semangat aku dimasa depan."

Sena tertawa bahagia melihat keantusiasan suaminya. Ia turut bahagia jika sang suami bahagia. Ia mengelus perutnya yang masih rata, sekilas terbesit satu nama di kepalanya, Claudia. Indah.

***

"Kamu ini kenapa, sih, Sa? Semenjak acara tujuh bulanan Sena kamu murung, suka marah-marah gak jelas. Ada apa?" seorang pria mengacak rambutnya frustasi melihat sang kekasih yang tengah mengamuk di dapur apartemennya.

"Aku suka Rey! Aku cinta sama dia! Tapi, kenapa harus Sena yang dapet bahagia dari Rey?" Sesa membanting gelas berisi vodka ditangannya kearah wastafel. Ia tak sadar dengan perubahan Fadil.

"Kamu sayang Rey? Kamu cinta dia? Sejak kapan?" Sesa tersentak. Nada dingin pria itu menghujam jantungnya. Ia salah ... tidak, ia keceplosan soal perasaan yang ia simpan, untuk Rey sejak lima tahun terakhir.

"Di-Dil, ma-maksud aku bukan gitu," ujar Sesa terbata-bata. Ia berusaha meraih tubuh Fadil, tapi Fadil menepis nya.

"Lalu kamu anggap aku ini apa, hah? Patung? Atau ATM berjalan kamu?" nada suaranya naik delapan oktaf. Ia ingin menangis saat tahu fakta ini. Menyakitkan.

"Aku gak peduli. Kamu harus bantu aku buat hancurin bahagianya Sena! Harus! Aku gak terima penolakan!" Sesa menatap nyalang jendela dapur. Ia akan jawab pertanyaan Fadil dilain hari, untuk saat ini otaknya akan bekerja mencari cara membuat Sena raib di dunia ini, dan akhirnya ia yang berkuasa.

"Caranya?" Fadil sadar ini salah. Tapi, ia dibutakan oleh cinta dari Rasesa Elvani, apapun caranya Sesa akan tetap jadi miliknya. Bukan Rey atau siapapun itu!

"Besok, Sena check up ke dokter. Aku mau kamu ... putus rem mobil yang di pake Sena, buat dia kecelakaan setelah pulang dari rumah sakit. Aku akan senang hati untuk tertawa karna hal itu." Sesa menyeringai. Ia melupakan bahwa status  Arsena Alleta Claudya adalah kakaknya. Cinta membuat ia jadi bodoh.

***

Sena menatap hasil USG di genggamannya. Ia menitikkan air mata haru saat bayi yang ia kandung sesuai dengan nama tengah yang akan ia berikan pada sang anak. Usia kandungannya genap 8 bulan, tinggal menghitung minggu ia akan melihat malaikat kecil ini tertawa setiap paginya.

Fall In Love Of ConcertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang