Bagian 2 : Nasib Yang Sama

13.4K 1.4K 10
                                    

Bunyi alarm mengharuskan Salena bangun. Segera wanita berusia dua puluh dua tahun tersebut bangun dari tidurnya. Tidak lupa mematikan alarm tersebut.

Mengecek ponselnya setelah mengaktifkan data seluler.

Ada banyak chat yang masuk di grup tempatnya bekerja. Tentu chat yang tidak penting. Hanya berisi celotehan beberapa teman sesama kerjanya.

Chat dari Mita yang mengajaknya untuk menghadiri sebuah festival kuliner yang akan dimulai hari ini di pusat kota.

Ada juga chat dari Astra yang melarangnya begadang dan segera beristirahat.

Tersenyum geli. Ia menggeleng kepala pelan. Astra seperti anak remaja saja. Atau lebih tepatnya seorang ayah.

Ia pun membalas chat Mita. Mengatakan bersedia datang. Pun mengirim chat pada Astra agar mengganti tempat mereka keluar.

Sepertinya mencicipi beberapa kuliner yang tersedia di festival nanti lebih enak daripada makan bakso.

Lalu ada juga chat dari salah satu sahabatnya.

Odit Canti'💗
Saleeenaaa
Yuhuuu
pick me up at the airport at 10 am

Segera Salena membalas chat Odit.

Bersedia menjemput keturunan Dewi Aphrodite tersebut.

Wanita yang banyak membuat wanita lain insecure karena kecantikannya. Bahkan Salena pun merasa tidak pantas berteman dengan Odit.

Selain cantik, Odit juga dari kalangan atas.

Namun, wanita itu bukan hanya cantik di luar, juga cantik di dalam.

Odit benar-benar baik. Menerima dirinya apa adanya. Berteman dengan siapapun tanpa memandang rupa maupun materi.

Menarik dirinya masuk ke lingkaran pertemanan wanita itu sehingga mereka bersahabat hingga saat ini.

Dan di sinilah Salena berada. Menunggu Odit.

Langsung melambaikan tangan saat melihat Odit.

Tubuh ramping bak model Victoria Secret. Padahal telah memiliki seorang anak. Rambut yang digerai lurus mengenakan topi. Wajah cantiknya terpancar cerah.

Banyak pasang mata yang meliriknya bahkan melihatnya secara terang-terangan.

"Salena!!!"

Salena langsung membalas pelukan Odit.

Sudah lama mereka tidak bertemu. Mungkin sudah satu tahun lebih.

Karena Odit yang sibuk melakukan perjalanan di berbagai tempat. Baik itu dalam negeri maupun luar negeri.

Wanita satu anak itu bekerja sebagai traveler blogger hampir dua tahun ini.

"Gimana di Swiss?" tanya Salena ketika mereka mengurai pelukan. Tau jika Odit baru saja melakukan perjalan di negara tersebut.

"Very cold!" Odit memeluk dirinya sendiri seraya menyengir. Segera ia merangkul pundak Salena. "Okay. My tour guide. Let me see a wonderfull place in here."

"Astaga Dit! Kok lo kayak gak pernah ke sini?" Salena tertawa diikuti Odit.

"Udah kali Len. Terus gue butuh referensi buat nulis."

"Blog?"

Pertanyaan Salena membuat Odit menggeleng. "Bukan. Gue lagi coba bikin novel."

"Wow! I can't wait!" seru Salena berbinar.

Bittersweet DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang