Bab 8

659 74 34
                                    

Sehun tetap menutup rapat mulutnya, dia kekeuh tidak memberitahukan Suzy tujuan mereka malam ini, mengabaikan Suzy yang dengan putus asa mencari tahu kemana mereka akan pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun tetap menutup rapat mulutnya, dia kekeuh tidak memberitahukan Suzy tujuan mereka malam ini, mengabaikan Suzy yang dengan putus asa mencari tahu kemana mereka akan pergi. Ini sangat tidak biasa baginya untuk tidak memberitahu Suzy kemana mereka akan pergi.

Sehun biasanya tanpa di minta akan mengatakan mereka kemana mereka akan pergi, memberi tahu Suzy hal - hal apa saja yang disukai oleh pembuat acara dan apa saja yang bisa Suzy katakan di acara itu. Entah mengapa Sehun selalu merasa kalau Suzy akan menghancurkan imagenya ,tapi entah mengapa hari ini Sehun terlihat tidak terlalu memperdulikan itu, dia terlihat lebih santai dan setiap Suzy bertanya padanya acara apa yang akan mereka hadiri dia hanya berkata kalau Suzy tidak perlu merasa gugup.

Suzy melirik Sehun dari samping, seperti biasa Sehun meskipun dilihat dari samping tetap terlihat mempesona, dia membenci Sehun yang terlihat biasa saja sedangkan dia sangat gugup. Kali ini Sehun berpakaian lebih sederhana di banding dirinya, Sehun menggunakan celana olahraga dari brand ternama, sepatu lama tapi tetap dengan merk yang sama dengan celana nya dan jaket yang matching dengan celana nya.

 Kali ini Sehun berpakaian lebih sederhana di banding dirinya, Sehun menggunakan celana olahraga dari brand ternama, sepatu lama tapi tetap dengan merk yang sama dengan celana nya dan jaket yang matching dengan celana nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti menatapku," Sehun menggeram, tanpa melihat kearah Suzy, pandangan nya masih terfokus di jalanan di depan nya. "Kau membuatku gugup."

Yang benar saja! Orang yang sangat tenang seperti Sehun, yang sedang mengendarai sebuah Ferrari dengan segala kemewahan dan kepercayaan diri itu bisa gugup. Suzy bahkan tidak bisa mempercayai itu bahkan hanya untuk sedetik pun. Suzy mencebik kan bibir nya dan mengalihkan pandangan nya ke langit yang terlihat menggelap dari balik jendela mobil nya. Mereka sudah berkendara sekitar 40 menit dan Suzy tidak memiliki petunjuk kemana mereka akan pergi. Kali ini Suzy mengalah memilih untuk menyamankan kepala nya dan menutup mata sebentar, dia merasa dia sangat kelelahan seakan - akan tubuhnya telah bekerja keras selama satu minggu penuh.

"Kita sudah sampai..." Suara Sehun membangunkan nya dari tidurnya, Suzy merenggangkan tubuhnya terlebih dahulu dan akhirnya memperbaiki posisi duduknya dan memperhatikan kesekeliling nya. Mobil Sehun sudah terparkir di sebuah jalan masuk dari sebuah rumah besar. Tempat itu memiliki pesona nya tersendiri, tidak terlalu modern, rumah itu terlihat seperti rumah taman. Di parkiran nya sudah ada lima mobil mewah lain nya dan lampu di luar dan di dalam rumah sudah menyala.

See but UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang