Bab 12

616 77 22
                                    

Last Chapter :

"Lepaskan aku," Suara Suzy menuntut, saat bibir Sehun semakin turun ke tulang selangka nya.

"Honey," geramnya. "Kurasa aku tidak bisa."
Untuk sesaat Suzy tergoda untuk membiarkan Sehun melanjutkan apa yang sedang dilakukan nya, terutama pada saat salah satu tangan Sehun yang melingkari pinggangnya mulai naik dan membentuk lingkaran tepat di lekuk payudaranya. Seluruh tubuhnya menengang tetapi otak nya menolak akan apa yang akan Sehun lakukan, tapi dia mengangkat kaki nya dan berjalan mundur dan akhirnya menginjak punggung kaki Sehun dengan kuat. Sehun mengumpat dan mundur, membuat Suzy merasakan kehilangan untuk sesaat, sebelum akhirnya dia mendapatkan kembali kewarasan nya dan pergi dari ruang kerja Sehun.

This Chapter :

"Apa yang kau lakukan?" perjalanan Suzy ke dapur terhenti di depan pintu dapur saat dia melihat seorang laki - laki dengan badan nya yang menggoda, sedang berdiri di depan kulkas, hanya menggunakan celana rumahan, tanpa kemeja bahkan sepatu kulit mengkilat nya. Sehun berbalik secara perlahan dan pandangan mereka berdua saling bertemu, dan tiba tiba seperti ada sebuah gumpalan besar yang sulit untuk di telan di tenggorokan Suzy, ya Tuhan Sehun terlihat lebih tampan dari apa yang dia ingat. Sementara diriya, jika dilihat dari berbagai aspek saat ini, dia terlihat sangat tidak menarik dengan hanya menggunakan baju tidur merah maroon nya. Dia bahkan bisa menebak kalau kalau di wajah nya ada sebuah aliran sungai akibat air liur nya dan rambut nya yang terlihat seperti sarang burung.

"Aku tinggal di rumah ini," Sehun menjawab santai, dengan satu tangan memegang satu kotak jus jeruk dan tangan lainnya menggaruk pelan perut kotak kotaknya. Tatapan Suzy yang sedang terpesona itu jatuh pada tangan besar Sehun dan dia membayangkan jika tangan itu berganti menjadi tangan nya untuk menyentuh perut itu. Suzy menggelengkan kepalanya, mencoba untuk menghilangkan fantasinya yang kotor dan berfokus pada amarahnya karena melihat Sehun berdiri santai di dapur saat ini.

"Kau biasanya di kantor jam segini," Suzy berkata to the point.

"Biasanya, memang seperti itu," Sehun membenarkan." Tapi semenjak kau berusaha untuk tidak terlihat di saat pagi hari dan juga aku tidak bisa melihat mu saat aku pulang malam, ku pikir ini satu satu nya cara untuk mengetahui apa yang sedang terjadi padamu adalah dengan aku tetap berada di rumah hari ini."

"Kau tidak bisa begitu saja ada dirumah," Suzy terkejut dengan pemikiran Sehun. "Kau pemimpin perusahaan."

"Kau benar jika aku adalah pimpinan, dan jika boss nya saja tidak bisa mengambil libur maka tidak ada guna nya dia menjadi boss," Suara Sehun tetap santai, bahkan terkesan ringan tanpa beban saat mengatakan nya, tapi matanya menatap sosok kecil Suzy dengan lapar, melihat dengan teliti setiap inci wajah nya yang bulat dan tubuhnya yang mulai berisi. Mereka sudah melewati 3 bulan lebih dengan Suzy yang selalu menghindari Sehun saat dia berada di rumah. Suzy mengabaikan semua telepon masuk dan membiarkan nya ke pesan suara. Sehun selalu mengiriminya pesan untuknya, entah itu untuk mengajak nya untuk makan malam, atau bertanya mengenai kesehatan nya, bahkan Sehun mulai meninggalkan post it di depan kulkas untuk mengingatkan nya untuk membeli vitamin prenatal karena Sehun menyadari kalau vitamin Suzy sudah mulai habis! Meskipun sudah sering di ingatkan Suzy tetap saja terlupa, akan tetapi, Suzy malah mendapati jika Sehun sudah membeli nya vitamin itu dan menaruhnya di atas meja makan dan sebuah catatan kecil, dengan selusin penjelasan mengenai pemakaian dan penjelasan di atas tutup nya.

Sehun tidak pernah memasuki kamar Suzy tanpa adanya undangan Suzy dan Suzy pun tidak berpikir untuk mengundangnya masuk. Mereka masih menggunakan kamar mandi yang terhubung diantara dua kamar, karena itu Sehun tau kalau vitamin Suzy sudah mulai habis, tapi Suzy selalu mandi jika Sehun sudah pergi kerja dan mandi sebelum Sehun pulang kerumah. Sekarang, setelah berhasil menghindari Sehun selama 3 bulan, melihat Sehun berdiri dengan santai di dapur, setengah telanjang dan tampan, kejadian ini tampak sedikit mengejutkan Suzy sampai dia tidak tau ingin berkata apa.

See but UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang