See but Unseen

Bab 18

Last Chapter : 

saat Suzy melihat ruangan maskulin dengan segala perabotannya yang memiliki kesan gelap serta dekorasi minimalis yang hampir bergaya Asia, dia menyadari betapa sangat berbedanya ruangan itu dari bagian rumah lainnya dan hatinya hancur melihat tanda tambahan tentang betapa hancurnya hubungan mereka. dari awal. Dia duduk di sofa kulit hitam yang mewah, meringkuk menjadi bola dan menangis untuk kehidupan yang bisa dia miliki jika dia menjadi wanita yang diinginkan Sehun dari awal. Setelah serangan mengasihani diri sendiri telah berlalu, dia duduk dan menyeka matanya sebelum dengan lembut mengusap perutnya yang buncit.

"Kau dan aku akan membuat hidup kita sendiri, Sayang," janjinya. "Dan kita akan sangat bahagia. Tunggu dan lihat saja."

This Chapter : 

Sehun menepati janjinya dan menugaskan Ibu Kim dan juga Krystal untuk mengawasi dan mengingatkan Suzy untuk meminum vitamin nya dan memastikan dirinya beristirahat dengan cukup.... Tapi hanya itu janji nya yang ditepati. Sebulan berlalu tanpa ada kabar darinya, telepon pun hanya beberapa kali, itupun seperti hanya percakapan basa – basi yang selalu terburu – buru, bahkan rasanya tidak lebih dari 3 menit. Saat Suzy mencoba untuk menelpon nya, panggilan nya tidak tersambung, itu yang bisa Suzy tangkap dari suara operator wanita yang menjawab telepon nya.

Suzy hanya bisa mengikuti perkembangan Sehun melalui berita; televisi atau koran, kematian ayah Sehun dan Sehun yang mengambil alih segala kekuasaan ayahnya, merupakan berita yang sangat panas dan hampir tidak pernah sehari pun terlewat dari berita di beberapa stasiun tv. Bahkan ada beberapa paparazi di sekitar area pemakaman, meskipun keluarga telah melarang untuk melakukan itu, beberapa paparazi berani berhasil mendapatkan foto pemakaman itu, Sehun yang berdiri disamping kubur ayahnya yang belum tertutup, wajah nya sangat tegang, bahkan seperti sebuah kepalan tinju, disamping nya ada Ibu nya dan juga Lisa yang memegang lengan nya, menampilkan kesan seperti seorang kekasih yang sedang memberikan dukungan, dukungan yang seharusnya isterinya lakukan. Bahkan artikel yang keluar dari sebuah foto itu, banyak yang menuliskan kritikan pedas bagi isterinya yang dingin, yang bahkan tidak hadir di pemakaman itu dan bahkan membela atau menganggungkan Lisa karena bersama dengan Sehun disaat suka dan duka.

Tidak ada yang menuliskan tentang kehamilan nya yang sangat rentan yang membuat nya hampir mustahil untuk melakukan perjalanan jauh. Beberapa reporter lokal mencoba untuk menghubungi nya, mencoba untuk mendapatkan cerita dari 'versi Suzy' tapi Suzy menolak untuk di wawancarai atau memberikan komentar, sehingga membuat kesan nya semakin memburuk. Terkadang ketika media diberikan kebebasan untuk menulis mereka sangat kurang ajar. Di setiap tulisan mereka bahkan tidak memikirkan perasaan orang lain, mereka memuji Lisa yang cantik dan selalu bersemangat dan tidak pernah goyah memberikan dukungan pada Sehun sedangkan isterinya yang 'tidak peka dan anti sosial' dikritik karena dia tidak mendampingi suaminya disaat yang sangat dibutuhkan.

Suzy menghembuskan nafasnya pelan, setelah itu menghadap jendela yang memperlihatkan hujan yang deras, dia sangat merindukan Sehun sampai sampai itu membuat nya sangat sedih dan berharap dia setidak nya bisa berbicara dengan suaminya itu. Bayi di dalam kandungan nya terus bergerak dan Suzy meringis saat sebuah kaki kecil menendang tepat di bawah tulang rusuknya. Suzy menyanyikan sebuah lagu untuk menenangkan bayi nya sambil menyentuh perutnya. Dia merasakan beban nya semakin bertambah hari demi hari, dia bahkan merasa semakin sulit hanya untuk bertahan satu hari.

"Suzy?" sebuah suara datang dari belakang tubunya membuat nya terkaget sampai berteriak dan berbalik untuk melihat Krystal dan Baekhyun berdiri depan pintu ruangan itu.

"Ya Tuhan, kau mengangetkan ku," Suzy terengah engah berbicara, Krystal dan Baekhyun masuk ke ruangan itu, wajah mereka sangat suram tidak ada senyuman yang biasa nya diberikan saat mereka menemui nya.