Bab 1

953 96 17
                                    

Warning, chapter ini belum di edit sama sekali, mohon bantuan nya teman - teman ditandai kalau ada yang buat bingung atau typo biar nanti di edit.

Thank you !!!

-x-

Suzy terjatuh ke atas tempat tidur, tubuhnya lengket dengan keringat dan lemas karena kepuasan. Badan nya masih bergetar dengan hebat akibat pelepasan nya yang begitu kuat. Sehun telah melepaskan penyatuan mereka berdua, melepaskan dan menjauhkan diri nya dari Suzy hanya beberapa detik setelah mereka berdua mencapai orgasme dan tertidur membelakangi dirinya, nafas nya berat dan tidak teratur.

Suzy berbalik menghadap Sehun mencoba melihat dengan kasih melihat wajah Sehun dengan matanya, ingin menyentuh dan membelai kulitnya yang halus, lembut dan putih pucat itu, tapi dirinya tau dengan pengalaman - pengalaman sebelumnya, sentuhan nya hanya akan ditolak. Perkataan nya, perkataan yang selalu keluar dari mulutnya saat dia klimaks, selalu keluar setelah mereka selesai mereka berhubungan, bahkan setelah berbulan - bulan, memberikan rasa sakit lebih menyakitkan dari pada yang seharusnya.

"Beri aku seorang putera, Suzy"

Dengan hanya 5 kata itu, dia menghancurkan semua kesenangan yang ada, menghancurkan kemesraan yang ada dan membuat kegiatan yang baru saja mereka lakukan tidak lebih hanya sekedar memenuhi kebutuhan biologis. Setelah delapan belas bulan selalu menghadapi hal yang sama, Suzy akhir menyadari kalau hal tersebut tidak akan pernah berubah. Itu bukan lah sebuah realita yang muncul mendadak, malahan itu semakin sering terjadi semenjak dia pertama kali mengatakan kata - kata itu.

Tapi Suzy juga memiliki 5 kata sendiri! Kata kata itu sudah berada di ujung lidah nya selama berbulan - bulan dan seharusnya sudah diucapkan jauh sebelumnya. Kata - kata itu sudah tidak bisa dia telan kembali; tidak peduli betapa menyakitkan bagi dirinya setelah dia mengatakan nya. Dia bangun, telanjang, tubuhnya masih bergetar dan dia menarik lutunya ke dadanya. Melilitkan tangan nya di kaki nya, menempelkan pipinya ke lutunya dan memperhatikan Sehun bernafas dengan teratur, tubuhnya sudah tidak terlalu bergetar. Dia berbaring terlentang, juga telanjang bulat, matanya tertutup tapi Suzy tau kalau Sehun tidak tertidur. Tidak, dia akan mengambil waktu sebentar untuk menenangkan diri sebelum bangkit dan pergi ke kamar mandi, dimana Suzy selalu membayangkan Sehun akan menggosok dirinya dengan begitu kuat mencoba untuk menghilangkan bau Suzy dari tubuh putih nya.

Dia tidak bisa lagi menahan kata - kata itu untuk tidak keluar dan dia mengeluarkan kata - kata itu dengan sebuah keputus asaan

"Aku ingin sebuah perceraian, Sehun."

Sehun menegang, setiap otot ditubuhnya kencang sekencang pegasm sebelum dia akhir nya berbalik untuk bertemu dengan tatapan Suzy yang sedang mengawasinya. Matanya menggelap dan bibirnya secara otomatis menaik dan membentuk sebuah seringaian seolah mengejek.

"Tapi ku pikir kau mencintai ku, Suzy," dia mengejek dengan sangat kejam dan Suzy menurun kan pandangan nya, mencoba untuk menyembunyikan kepedihan yang ditimbulkan akibat perkataan nya. Saat dia yakin kalau dia sudah bisa mengontrol emosi nya, dia mengangkat wajahnya lagi untuk menatap pandangan gelap Sehun.

"Tidak lagi," dia berkata, berharap kebohongan nya terdengar meyakinkan.

"Hmmm...." Dia bergumam, lebih terdengar seperti dengkuran kucing. "Apa yang terjadi dengan aku akan mencintaimu selamanya, Hun'?"

"Beberapa hal berubah," dia berkata pelan

"Hal apa?" dia sepenuh nya berbalik dan menopang tubuhnya dengan siku tangan nya, mengistirahatkan tubuhnya di tangan nya. Dia terlihat sama seperti seorang gladiator romawi yang sedang beristirahat, sehingga membuat tenggorakan Suzy kering karena hasrat. Dia menelan dengan menyakitkan.

See but UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang